Permintaan emas di China diprediksi menurun pasca kenaikan di April
Rifan Financindo |
Bloomberg,
(31/5) - Permintaan emas di China, konsumen emas terbesar di dunia
setelah India mungkin melambat pada semester kedua tahun ini setelah
melonjak pada bulan April, kata Zhang Bingnan, sekretaris jenderal
Asosiasi Emas China.
Konsumen China bergegas untuk membeli perhiasan, batangan dan koin mengikuti penurunan 14 persen dalam dua hari hingga 15 April lalu yang dipandang sebagai kesempatan beli, Zhang mengatakan dalam sebuah wawancara dari Shanghai pada 28 Mei. Ketidakpastian tentang apakah emas akan jatuh lebih jauh tahun ini mungkin dapat mencegah sebagian investor di China untuk membeli di semester kedua, katanya.
Emas turun sebanyak 31 persen dari rekor harga pada bulan September 2011 hingga 16 April lalu di $ 1,321.95 per ounce. Logam mulia itu diperdagangkan pada posisi $ 1,414.78 pukul 08:16 am di Shanghai, sementara emas dengan kemurnian 99,99 persen di Shanghai Gold Exchange diperdagangkan 282,4 yuan per gram ($ 1,432.47 per ounce).
Permintaan mencapai rekor 294,3 metrik ton dalam periode tiga bulan sampai bulan Maret, berdasarkan perkiraan dari gold council. Pembelian oleh China pada 2013 seharusnya lebih baik dari tahun lalu, katanya. Negara itu mengkonsumsi 776,1 ton pada tahun 2012, sedikit berubah dari tahun sebelumnya, menurut gold council.
Konsumsi China mencapai 320,54 ton pada kuartal pertama, dengan pembelian emas batangan melonjak 49 persen menjadi 120,39 ton dan perhiasan naik 16 persen menjadi 178,59 ton, menurut asosiasi emas.
Sekitar 6,6 juta pengantin di China akan menerima emas dalam pernikahan mereka tahun ini, dan lebih dari 80 persen dari perhiasan yang terbuat dari logam mulia di negara ini adalah 24 karat. (brc)
Komentar
Posting Komentar