Bursa HK berakhir 1.13 persen lebih rendah
Hong
Kong, Telequote (19/06) – Bursa Hong Kong diselesaikan 1.3 persen lebih
rendah pada hari Rabu, terkena dampak dari laporan tentang percobaan
penerapan pajak property yang akan diluncurkan China pada tahun ini
sebagai upaya untuk menekan lonjakan harga-harga property.
Index acuan Hang Seng, Hong Kong berakhir turun 238.99 poin pada posisi 20,986.89 dengan volume perdagangan senilai HK$61.88 milyar.
Sementara itu, investor masih dicemaskan terkait keputusan the Fed untuk mengurangi atau tidak program stimulus moneter yang sedang berjalan senilai $85 milyar per bulan yang telah membuat pasar melonjak sejak di umumkan bulan September tahun lalu.
Mengutip dari The China Securities Journal, akan lebih banyak kota termasuk Beijing, Shenzhen dan Nanjing yang akan meluncurkan percobaan pajak property baru di sementer kedua tahun ini.
Saham-saham HK mengikuti kejatuhan di China. Index China Enterprises, yang melacak perusahaan China daratan yang terdaftar di HK, turun sebesar 1.5 persen.
Menambah tekanan pasar, media lokal China memberitakan bahwa pemerintah China akan membuka kembali persetujuan IPO secepatnya di bulan Juli sehingga memicu kekhawatiran terhadap melimpahnya saham-saham di pasar yang bisa menyebabkan penurunan valuasi. (brc)
Index acuan Hang Seng, Hong Kong berakhir turun 238.99 poin pada posisi 20,986.89 dengan volume perdagangan senilai HK$61.88 milyar.
Sementara itu, investor masih dicemaskan terkait keputusan the Fed untuk mengurangi atau tidak program stimulus moneter yang sedang berjalan senilai $85 milyar per bulan yang telah membuat pasar melonjak sejak di umumkan bulan September tahun lalu.
Mengutip dari The China Securities Journal, akan lebih banyak kota termasuk Beijing, Shenzhen dan Nanjing yang akan meluncurkan percobaan pajak property baru di sementer kedua tahun ini.
Saham-saham HK mengikuti kejatuhan di China. Index China Enterprises, yang melacak perusahaan China daratan yang terdaftar di HK, turun sebesar 1.5 persen.
Menambah tekanan pasar, media lokal China memberitakan bahwa pemerintah China akan membuka kembali persetujuan IPO secepatnya di bulan Juli sehingga memicu kekhawatiran terhadap melimpahnya saham-saham di pasar yang bisa menyebabkan penurunan valuasi. (brc)
Komentar
Posting Komentar