S&P catat kerugian terbesar November 2011

Tokyo, Bloomberg (20/06) – Saham-saham AS melorot tajam, mengirim Indeks Standard & Poor 500 pada kerugian terbesarnya sejak November 2011 mengikuti kemerosotan ekuitas global pasca rapat FOMC yang mengatakan akan mengurangi stimulus dan krisis uang tunai di China kian memburuk.

Semua kelompok di S & P 500 turun setidaknya 2,2 persen, dengan penurunan dipimpin oleh saham konsumen, utilitas dan energi.

Index S & P 500 merosot 2,5 persen menjadi 1,588.19 di New York. Indeks itu jatuh 3,9 persen selama dua hari terakhir. Sementara, Indeks Dow Jones Industrial Average terhapus 353,87 poin atau 2,3 persen ke 14,758.32.

MSCI All-Country World Index tergelincir 3,4 persen, yang paling dalam sejak 19 bulan terakhir, dengan saham-saham Asia anjlok 4,1 persen dan saham Eropa melemah 3 persen, kerugian terbesar untuk kedua wilayah itu sejak 2011. Suku bunga acuan do pasar uang Cina naik ke rekor karena bank sentralnya menahan diri dari menggunakan perjanjian reverse-repurchase untuk mengatasi krisis uang tunai di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Index S & P 500 jatuh 1,4 persen kemarin setelah Ketua the Fed mengatakan bahwa bank sentral mungkin akan mengakhiri pembelian obligasi pada pertengahan tahun depan jika perekonomian AS membaik sejalan dengan proyeksi. Pidatonya mengikuti pertemuan dua hari Federal Komite Pasar Terbuka (FOMC) di Washington.

Bernanke akan memangkas pembelian obligasi bulanan sekitar $ 20 milyar dari program yang ada saat ini sebesar $ 85 milyar pada pertemuan kebijakan 17-18 September mendatang, menurut 44 persen ekonom dalam survei Bloomberg. (brc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang