Emas jatuh dari level tertinggi 3-bulan terakhir


New York, 29/08 (Bloomberg) – Emas mencatat kemunduran paling tajam di lebih dari dua pekan terakhir karena data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan memperkuat kasus bagi Federal Reserve untuk memperlambat langkah-langkah stimulusnya.

Produk domestik bruto (GDP) AS meningkat 2,5 persen pada kuartal kedua, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,7 persen, berdasarkan data laporan dari Departemen Perdagangan menunjukan hari ini. Klaim awal untuk pengangguran turun menjadi 331.000 pada pekan lalu dari 337.000 di minggu sebelumnya, berdasarkan data terpisah dari Departemen Tenaga AS. Sebelumnya, emas naik ke level tertinggi tiga bulan karena dipicu oleh kekhawatiran bahwa AS dan sekutunya akan meluncurkan serangan militer sebagai pembalasan ke Suriah atas tuduhan penggunaan senjata kimia.

'Hasil angka GDP sangat besar, dan menempatkan kisah pemangkasan di bulan September mendatang kembali di garis terdepan,' kata Chris Gaffney, senior strategist pasar dari Wealth Management EverBank, dalam sebuah wawancara telepon dari St Louis. 

Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,4 persen untuk diselesaikan pada level $ 1,412.90 per ounce pukul 1:55 di Comex, New York, penurunan terbesar sejak 13 Agustus lalu. Logam mulia telah jatuh hingga 16 persen sejak awal tahun ini di tengah spekulasi bahwa the Fed akan memperlambat laju stimulusnya.

Risalah pertemuan kebijakan Federal Open Market Committee  (FOMC) bulan Juli yang dirilis 21 Agustus lalu, mengisyaratkan bahwa banyak para pejabat distrik yang secara luas mendukung rencana Ben S. Bernanke untuk mulai mengurangi pembelian obligasi akhir tahun ini jika ekonomi membaik. Para pejabat bank sentral AS dijadwalkan untuk melakukan pertemuan kembali pada bulan September mendatang.

Emas menuju keuntungan bulanan keduanya karena harga yang telah menyentuh level terendah 34-bulan di $ 1,179.40, yang tercatat tanggal 28 Juni lalu, kini naik berkat peningkatan penjualan pada perhiasan dan emas batangan. (brc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang