Garam dan Lemak Pertinggi Risiko Stroke
Garam dan Lemak Pertinggi Risiko Stroke
Penelitian
multietnis dari Northern Manhattan Study (NOMAS), menunjukkan bahwa
konsumsi tinggi lemak dan garam dalam makanan akan mempertinggi risiko
untuk menderita Stroke.
Penelitian yang
dilakukan terhadap 3.183 penduduk dengan usia rata-rata 70 tahun, dengan
berbagai etnis. Dalam lima tahun, terjadi 142 orang yang menderita
stroke.Partisipan itu dibagi dalam 4 kelompok berdasarkan kadar lemak
dalam makanan sehari-hari. Jumlah lemak ini dibandingkan dengan kadar
lemak yang direkomendasikan oleh American Heart Association, yaitu 65
gram lemak per hari, berdasarkan diet 2.000 kalori. Ini berarti 30%
kalori berasal dari lemak.
Semua faktor risiko stroke telah diperhitungkan seperti usia, jenis
kelamin, suku, pendidikan, penyakit Diabetes, Hipertensi, penyakit
jantung, merokok, konsumsi alkohol, berat badan dan aktifitas yang
dilakukan. Hasilnya menunjukkan, mereka yang mengkonsumsi lemak
terbanyak setiap harinya (115 gram per hari) berisiko untuk menderita
stroke 64% lebih besar dibanding dengan yang mengkonsumsi lemak paling
sedikit (24 gram per hari). Lemak yang berisiko untuk mengakibatkan
stroke, terutama jenis lemak jenuh.
Penelitian
ini juga melihat pengaruh dari konsumsi tinggi garam terhadap risiko
stroke. Konsumsi garam yang melebihi dari 4 gram per hari akan
meningkatkan risiko stroke dibanding dengan konsumsi garam 2,4 gram per
hari.Selain pengaruh garam dalam meningkatkan tekanan darah, garam juga
meningkatkan kekakuan dari dinding pembuluh darah arteri. Ini yang
kemungkinan menyebabkan risiko stroke menjadi meningkat.
Komentar
Posting Komentar