Minyak perpanjang kerugian seiring meredanya kekhawatiran konflik Suriah
AFP, (30/8) - Harga minyak turun di
perdagangan Asia pada Jumat pagi karena meredanya kekhawatiran atas
rencana segera penyerangan militer Barat terhadap Suriah terhadap dugaan
penggunaan senjata kimia.
Kontrak utama West Texas Intermediate (WTI), New York untuk pengiriman Oktober, turun $ 1,41 pada posisi $ 107,39 per barel di perdagangan pertengahan pagi, dan minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman Oktober merosot $ 1,26 ke $ 113,90.
Antisipasi operasi militer Barat terhadap Suriah telah mendorong kontrak WTI ke level tertinggi sejak Mei 2011 Minggu ini, sementara Brent juga melonjak ke harga tertingginya dalam enam bulan terakhir.
Meskipun Suriah bukanlah produsen minyak utama, para pedagang merasa cukup gugup tentang potensi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah yang kaya akan minyak mentah tersebut, termasuk tetangganya Irak yang menjadi eksportir utama.
'Faktanya adalah tidak ada yang telah terjadi sejauh ini berkaitan dengan Suriah, dan itu sedikit memberikan ketenangan di pasar minyak mentah,' kata David Lennox, analis sumber daya dari Fat Prophets di Sydney kepada AFP.
'Harga WTI juga menurun setelah rilis angka terbaru yang menunjukkan kenaikan stok minyak mentah AS,' katanya.
Amerika tengah berencana untuk membangun koalisi internasional untuk 'membataso' serangan terhadap Suriah setelah Parlemen Inggris pada hari Kamis memilih menentang penggunaan kekuatan militer.
Gedung Putih mengisyaratkan bahwa Presiden Barack Obama akan mengambil tindakan sepihak jika diperlukan. (brc)
Kontrak utama West Texas Intermediate (WTI), New York untuk pengiriman Oktober, turun $ 1,41 pada posisi $ 107,39 per barel di perdagangan pertengahan pagi, dan minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman Oktober merosot $ 1,26 ke $ 113,90.
Antisipasi operasi militer Barat terhadap Suriah telah mendorong kontrak WTI ke level tertinggi sejak Mei 2011 Minggu ini, sementara Brent juga melonjak ke harga tertingginya dalam enam bulan terakhir.
Meskipun Suriah bukanlah produsen minyak utama, para pedagang merasa cukup gugup tentang potensi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah yang kaya akan minyak mentah tersebut, termasuk tetangganya Irak yang menjadi eksportir utama.
'Faktanya adalah tidak ada yang telah terjadi sejauh ini berkaitan dengan Suriah, dan itu sedikit memberikan ketenangan di pasar minyak mentah,' kata David Lennox, analis sumber daya dari Fat Prophets di Sydney kepada AFP.
'Harga WTI juga menurun setelah rilis angka terbaru yang menunjukkan kenaikan stok minyak mentah AS,' katanya.
Amerika tengah berencana untuk membangun koalisi internasional untuk 'membataso' serangan terhadap Suriah setelah Parlemen Inggris pada hari Kamis memilih menentang penggunaan kekuatan militer.
Gedung Putih mengisyaratkan bahwa Presiden Barack Obama akan mengambil tindakan sepihak jika diperlukan. (brc)
Komentar
Posting Komentar