Saham Berjangka Asia Naik ditengah Rebound Saham A.S seiring Minyak Turun
Bloomberg (29/8) – Sebagian besar
Index saham berjangka Asia telah mengalami reli, memberi sinyal terhadap
kemungkinan bahwa acuan tersebut akan bangkit dari dua bulan
terendahnya, seiring dengan rebound pada ekuitas A.S dan market Negara
berkembang dikawasan tersebut yang berusaha untuk mengatasi kondisi
ekonomi dan kelemahan pada mata uang, selain itu minyak jatuh setelah
mencapai dua tahun tertingginya di New York.
Index Nikkei 225 Jepang naik 1.3% di Chicago setelah gain sebanyak 0.6% pada jam 3 pagi di Osaka, sementara itu kontrak pada Index Hong Kong naik dan saham berjangka Australia telah bertambah kurang dari 0.1%.
Index Standard & Poor’s 500 jatuh 0.1% setelah produsen sektor energi yang mengantarkan peningkatan sebesar 0.3% dalam acuan tersebut, menghentikan dua hari kemerosotan terburuknya sejak Juni.
Minyak mentah WTI turun 0.5% menuju ke level harga $109.55 per barel setelah naik 4% pada dua hari sebelumnya, sedangkan mata uang yen dan dollar Australia mempertahankan penurunannya terhadap greenback.
Selain itu Index MSCI Asia Pacific turun hampir sebanyak 2% dipekan ini seiring dengan ancaman aksi militer terhadap Suriah yang menambahkan kecemasan pada runtuhnya pertumbuhan dalam berkembangnya kondisi ekonomi dan juga spekulasi bahwa stimulus A.S akan segera dikurangi pada bulan depan.(tito)
Index Nikkei 225 Jepang naik 1.3% di Chicago setelah gain sebanyak 0.6% pada jam 3 pagi di Osaka, sementara itu kontrak pada Index Hong Kong naik dan saham berjangka Australia telah bertambah kurang dari 0.1%.
Index Standard & Poor’s 500 jatuh 0.1% setelah produsen sektor energi yang mengantarkan peningkatan sebesar 0.3% dalam acuan tersebut, menghentikan dua hari kemerosotan terburuknya sejak Juni.
Minyak mentah WTI turun 0.5% menuju ke level harga $109.55 per barel setelah naik 4% pada dua hari sebelumnya, sedangkan mata uang yen dan dollar Australia mempertahankan penurunannya terhadap greenback.
Selain itu Index MSCI Asia Pacific turun hampir sebanyak 2% dipekan ini seiring dengan ancaman aksi militer terhadap Suriah yang menambahkan kecemasan pada runtuhnya pertumbuhan dalam berkembangnya kondisi ekonomi dan juga spekulasi bahwa stimulus A.S akan segera dikurangi pada bulan depan.(tito)
Komentar
Posting Komentar