Dollar pertahankan penurunan terhadap euro sebelum rilis data klaim pengangguran, penjualan rumah

Bloomberg, (26/9) -- Dollar pertahankan penurunan satu hari terhadap euro sebelum rilis data yang mengindikasikan pelemahan di pasar tenaga kerja dan pasar perumahan dan sekaligus mengkonfirmasi tepatnya keputusan yang diambil oleh the Fed pekan lalu untuk menunda pengurangan stimulusnya.

Index dollar AS Bloomberg tetap bergerak di level rendah setelah kemarin mencatat penurunan terbesar dalam sepekan sebelum rilis laporan ekonomi hari ini yang diperkirakan bahwa klaim pengangguran mengalami kenaikan dan penjualan rumah tangan kedua turun untuk bulan ketiga berturut-turut. Sementara itu, para pembuat kebijakan hari ini masih akan berdebat seputar anggaran negara, empat hari sebelum kewenangan belanja federal berakhir dan beberapa minggu kedepan sampai negara adidaya tersebut menyentuh batas utang pinjamannya.

'The Fed mengkaitkan tapering dengan pertumbuhan di dalam ekonomi domestik, yang mendapatkan risiko dari diskusi alot di Washington terkait batas plafon utang,' ungkap Andrew Salter, strategist mata yang dari ANZ Group di Sydney. 'Terhadap euro dan pondsterling, dollar akan lemah karena the Fed dan implikasi dari tapering tersebut.'

Dollar tercatat pada level $1.3519 per euro pukul 8:45 pagi di Tokyo, sedikit berubah dari posisi kemarin ketika turun 0.4 persen. Mata uang tersebut berada di 98.46 yen dari posisi 98.43 yen sebelumnya. Sementara, mata uang Jepang ditransaksikan 133.11 per euro dari 133.14 di New York kemarin.

Aplikasi untuk tunjangan pengangguran di AS kemungkinan naik menjadi 325.000 dalam pekan yang berakhir 21 September lalu dari 309.000 pada periode sebelumnya, menurut perkiraan rata-rata ekonom yang disurvei Bloomberg News sebelum laporan tersebut dirilis hari ini. Angka tersebut turun dibandingkan periode seminggu hingga 7 September lalu ke level terendah sejak 2006.

The National Association of Realtors hari mungkin akan mengatakan bahwa indeks penjualan rumah yang tertunda turun 1 persen bulan lalu setelah meluncur turun 1,3 persen pada Juli, berdasarkan jajak pendapat terpisah yang ditunjukan hari ini. (brc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang