Emas bergerak sempit dengan fokus perdebatan anggaran AS

Reuters, (26/9) -- Harga emas ditransaksikan dalam kisaran terbatas pada hari Kamis dan sebagian besar masih mempertahankan gain yang didapat kemarin setelah mencatat gain sebesar 1 persen; namun jelang libur panjang di China membuat para investor memilih untuk sideline dari market dan fokus pasar juga masih tertuju ke pembahasan alot terkait anggaran pemerintah Amerika.

Kongres Amerika masih beradu pendapat tentang wacana untuk menaikan batas pinjaman legal pemerintah Amerika senilai $16.7 milyar dan kegagalan untuk mencapai kesepakatan akan mendorong negara itu kepada default utang.Menteri Keuangan AS, Jack Lew telah berjanji untuk bertindak cepat karena dia memproyeksikan bahwa tanggal 17 Oktober adalah batas dari kapasitas pinjaman yang hampir habis dan hanya $30 milyar yang tersisa di rekening instansi pemerintahan.

Emas - dipandang sebagai save haven dan alternatif investasi telah mencatat rekor tertinggi sepanjang masa pada September 2011 di level $1920 per ounce yang sebagian besar karena krisis pagu utang Amerika untuk pertama kalinya dan akhirnya dapat diselesaikan pada last minutes deadline.Spot emas melemah 0.2 persen di $1330.75 per ounce setelah gain 0.8 persen di sesi sebelumnya.

Awal bulan ini, the Fed dalam akhir rapat FOMC memutuskan untuk menunda tapering langkas stimulusnya, menentang ekspektasi pengurangan senilai $10 milyar dari pembelian obligasi bulanan senilai $85 milyar.Emas yang dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, telah jatuh sebesar 20 persen tahun ini pada kekhawatiran bahwa bank sentral AS akan mulai menurunkan program stimulus obligasnya.

Para investor akan melihat dengan seksama angka-angka ekonomi yang akan dirilis AS untuk menentukan apakah akan mulai menurunkan kebijakan uang mudahnya.Pasar finansial China akan ditutup selama sepekan mulai pekan depan untuk merayakan National Day Holiday, dan ini bisa membuat para investor tetap sideline dari market. (brc)
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us