Prospek shutdown pemerintah AS picu permintaan, emas menguat

Bloomberg, ( 30/9 ) - Emas naik ke level tertinggi dalam lebih dari sepekan terakhir dan menuju kenaikan kuartalan pertamanya dalam setahun terakhir karena meningkatnya kekhawatiran penutupan instansi-instansi pemerintahan di AS akibat kebuntuan kompromi anggaran yang mendorong permintaan safe haven.

Bullion untuk pengiriman segera naik sebanyak 1,3 persen menjadi $ 1,354.35 per ounce, harga tertinggi sejak 20 September, dan berada di posisi $ 1,339.40 pada pukul 11:27 siang di Singapura. Harga saat ini adalah 8.5 persen lebih tinggi dalam tiga bulan yang akan berakhir hari ini atau kenaikan kuartalan pertama sejak periode September 2012.

Kongres AS memiliki hanya hari ini untuk mengakhiri kebuntuan yang bisa menimbulkan risiko shutdown pemerintahan untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir. DPR AS kemarin mengambil suara untuk menghentikan banyak dari ketentuan sentral atas Undang-Undang Perawatan Terjangkau selama satu tahun, mengikatnya kedalam perpanjangan pendanaan pemerintah. Bila Senat AS menolak RUU tersebut hari ini maka kantor-kantor pemerintahan bisa ditutup mulai besok.

'Ketidakpastian terhadap potensi penutupan pemerintahan AS meletakkan sedikit premi ke harga emas,' kata David Lennox, analis sumber daya dari Fat Prophets di Sydney. 'Tapi kami telah melihat ini sebelumnya, di mana kesepakatan itu akhirnya dapat dicapai mendekati tanggal rollover-nya, dan kami berharap hal yang sama terjadi lagi.'

Potensi shutdown dapat mengurangi pertumbuhan kuartal keempat sebanyak 1,4 persentase poin, tergantung pada durasinya, menurut ekonom. Bahkan jika Kongres menyelesaikan pertarungan ini pada saat tenggat waktu, anggota parlemen akan segera berpindah ke sengketa fiskal berikutnya atas peningkatan plafon utang. Departemen Keuangan AS mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk menghindari tembusnya batas utang yang akan habis pada 17 Oktober mendatang.

Kenaikan kuartalan emas kali ini muncul karena Federal Reserve menahan diri dari pemangkasan pembelian obligasi dan penguatan harga energi. Laju pembelian aset the Fed bisa tetap stabil pada posisi $ 85 miliar per bulan hingga Januari seiring para pembuat kebijakan yang masih menunggu lebih banyak tanda-tanda pemulihan pada ekonomi, ungkap Presiden the Fed Bank of Chicago, Charles Evans pada 27 September lalu. Minyak mentah di New York naik 5,2 persen pada kuartal ini di tengah kekhawatiran bahwa pasokan energi dari Timur Tengah mungkin bisa terganggu karena krisis Suriah. (brc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us