Publik Sudah Jenuh pada Wajah-Wajah Lama

VIVAnews - Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku ikut Konvensi Partai Demokrat bukan semata-mata mengejar kekuasaan. Dia ingin menunjukkan kepada generasi muda untuk berani memimpin negeri ini.

Dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu malam 18 September 2013, Dino menilai, seseorang tidak perlu memasuki usia kepala tujuh dan pensiun dulu untuk dapat memimpin negeri ini. "Saya melihat ada kejenuhan di publik terhadap wajah-wajah lama, sementara mereka haus terhadap sosok wajah baru," kata Dinno.

Dino juga menegaskan, keputusan untuk menjejakkan kaki di bidang politik sudah menjadi tekadnya dan bukan sekedar aksi nekad belaka. Dia pun mengaku sedih harus mundur dari jabatannya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, apalagi sebagai PNS di Kementerian Luar Negeri.

"Kemlu itu sudah saya anggap seperti rumah kedua. Saya telah mengabdi di sana selama 27 tahun. Tapi saya harus membuat keputusan dan menunjukkan bahwa kepada generasi muda keputusan ini tidak sia-sia," ujarnya. Dia mengaku sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dino pun siap mundur dari status pegawai negeri sipil di Kemlu jika memang peraturan mengharuskannya demikian. "Namun saya juga khawatir, karena sebentar lagi akan jadi pengangguran," kata Dino sambil tertawa.

Jika hanya mengejar kekuasaan, Dino mengaku tidak perlu repot-repot mundur dari jabatannya yang dia pegang sekarang, duta besar. Bagi Dino, poin kemenangan utama baginya, bukan pula saat namanya keluar sebagai pemenang konvensi, melainkan saat masyarakat Indonesia paham terhadap konsep semangat nasionalisme unggul.

Dino adalah salah satu dari 11 peserta Konvensi calon presiden Demokrat. Dia akan bertarung dengan sejumlah nama, seperti Pramono Edhie Wibowo, agar dipilih Demokrat menjadi capres.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang