Emas Berayun Mendekati Tiga Pekan Tertingginya

Bloomberg (23/10) – Emas berfluktuasi mendekati level tertingginya lebih dari tiga pekan akibat para investor mempertimbangkan spekulasi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menunda pengurangan stimulus hingga tahun depan terkait tanda-tanda melemahnya permintaan di China.

Emas Bullion untuk pengiriman langsung jatuh sebesar 0.2% sebesar $1,337.55 per ounce pukul 1:57 siang di Singapore pasca naik sebesar 0.2%. Harga menyentuh $1,344.85 kemarin, tertinggi sejak tanggal 30 September kemarin. Emas untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 0.4% sebesar $1,337.20 per ounce pada Comex di New York.

Emas bersiap untuk penurunan tahunan pertamanya sejak tahun 2000 akibat para investor kehilangan kepercayaan pada logam sebagai tempat penyimpan nilai dan terkait perkiraan Federal Reserve akan mengurangi pembelian obligasi bulanannya sebesar $85 miliar sejalan dengan pemulihan ekonomi . Tenaga kerja bertambah sejumlah 148,000 pekerja pada bulan September dari revisi kenaikan sebesar 193,000 di bulan Agustus, menurut Departemen Tenaga Kerja AS kemarin. Perkiraan dari 93 ekonom di survei Bloomberg naik sebesar 180,000.

Para pembuat kebijakan akan menunda pemangkasan pembelian obligasi hingga bulan Maret mendatang, berdasarkan pada estimasi dari 40 ekonom pada tanggal 17-18 Oktober di survei Bloomberg. Emas naik sebesar 70% dari bulan December 2008 hingga bulan Juni 2011 sejalan dengan Federal Reserve menggelontorkan sebesar $2 triliun kedalam system keuangan guna medorong perekonomian. Pertemuan kedua kebijakan Federal Reserve dijadwalkan tanggal  29-30 Oktober dan tanggal 17-18 Desember mendatang. (bgs)
 

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang