Emas masih bertahan di level tertinggi lima pekan jelang rapat the Fed


Bloomberg , ( 29/10 ) - Emas bertahan di dekat level tertinggi dalam lima minggu terakhir setelah beberapa data ekonomi AS mendukung kasus Federal Reserve untuk mempertahankan stimulusnya. The Fed akan mulai melakukan pertemuan hari ini untuk menimbang kondisi pemulihan ekonomi saat ini.

Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $ 1,353.86 per ounce pukul 8:43 am di Singapura dari posisi $ 1,352.65 kemarin, ketika harga menyentuh $ 1,361.93, tertinggi sejak 20 September. Kepemilikan di SPDR Gold Trust, produk ETP emas terbesar yang diperdagangkan di bursa tetap stabil pada kisaran 872,02 metrik ton kemarin.

Emas menguat pada bulan Oktober dibelakang pertikaian para anggota parlemen AS menyangkut anggaran negara dan plafon utang yang memicu shutdown pemerintah secara parsial selama 16 hari yang mungkin telah melukai proses pertumbuhan. Tingkat output pabrik AS membuntuti perkiraan pada bulan September, sementara penjualan rumah tertunda mnecatat penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir berdasarkan laporan terpisah kemarin.

"Perdagangan relatif sepi karena investor menunggu apa yang akan the Fed katakan tentang pelonggaran kuantitatif dan waktu dari pengurangan stimulus," kata Wang Xiaoli, kepala strategi investasi dari CITICS Futures Co.

Emas telah kehilangan 19 persen selama tahun 2013 setelah melakukan reli selama 12 tahun pada ekspektasi bahwa the Fed akan mulai memperlambat pembelian obligasi bulanan senilai $ 85 milyar bila ekonomi terus menguat. The Fed yang secara tiba-tiba menahan diri dari tapering pada pertemuan bulan September lalu berdasarkan ekspektasi luas dari para analis, akan menunda kembali tapering-nya hingga bulan Maret mendatang, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg pada 17-18 Oktober lalu.

Emas untuk pengiriman Desember sedikit berubah pada posisi $ 1,353.40 di Comex, New York, menuju kenaikan bulanan ketiga dalam empat bulan terakhir. (brc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us