Saham Asia Jatuh untuk Hari Kedua Menjelang Laporan Pabrik China

Bloomberg (24/10) - Saham Asia jatuh untuk hari kedua setelah saham A.S mundur dari rekornya di tengah perkiraan pendapatan perusahaan yang mengecewakan dan juga karena investor menunggu rilis dari indeks pribadi manufaktur China.

Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir sebanyak 0,2 persen menjadi 142,54 pada pukul 09:02 pagi, sebelum mulai diperdagangkan di pasar China dan Hong Kong. Indeks tersebut turun sebanyak 0,8 persen kemarin, memangkas kenaikan dalam empat hari terakhir, sebagai lonjakan harga pasar uang China yang memicu kemerosotan global dalam saham dan logam. Pengukuran naik ke tertinggi lima bulan terakhir pada tanggal 22 Oktober kemarin di tengah spekulasi bahaawa Federal Reserve akan menunda pemangkasan stimulus ekonomi.
' Pasar telah sampai sejauh ini dan tidak ada cukup dorongan dari pendapatan bagi pasar untuk menopang laju kenaikan yang sangat kuat, ' Nader Naeimi, kepala alokasi aset dinamis dari AMP Capital Investors Ltd. yang berbasis di Sydney. ' Orang-orang masih sedikit terlalu optimis pada pendapatan. '

Indeks Topix Jepang turun sebanyak 0,4 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan kehilangan sebanyak 0,1 persen. Indeks S & P / ASX 200 Australia naik sebanyak 0,4 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun sebanyak 0,6 persen.
Saham berjangka untuk Standard & Poor 500 naik sebanyak 0,1 persen pada hari ini. Pengukuran ekuitas A.S turun sebanyak 0,5 persen kemarin, memangkas reli dalam lima hari terakhir, seperti perkiraan pada perusahaan dari Caterpillar Inc. sampai Broadcom Corp. yang mengecewakan investor.

Pembelian kembali tujuh hari suku bunga China, merupakan ukuran dari ketersediaan dana dalam sistem perbankan, melonjak 47 basis poin menjadi 4,05 persen di Shanghai kemarin, menurut rata-rata tertimbang yang disusun oleh Pusat Pembiayaan Interbank Nasional. Hal tersebut merupakan kemajuan terbesar sejak bulan Juli yang lalu.(frk)

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us