Gold Market Report, 26/11/2013


    Emas berakhir naik dari posisi terendah 4-bln

          New York, 25/11 (Reuters) – Harga emas naik pada hari Senin, membalikkan kerugian awal karena aktivitas reli akhir sesi terkait permintaan terhadap kontrak opsi dan short-covering yang mengimbangi lemahnya pasar minyak mentah setelah kesepakatan mengenai program nuklir Iran. Pembelian terkait dengan jelang berakhirnya kontrak opsi Comex untuk bulan Desember pada hari Senin dan rollover kontrak Desember-Februari mendukung harga emas, kata George Gero, wakil presiden dari RBC Capital Markets.
Spot emas naik 0,5 persen pada $ 1,249.64 pukul 03:32 WIB, setelah sebelumnya jatuh ke level terendah sejak 8 Juli pada level $ 1,227.34 per ounce. Pagi hari waktu setempat, harga emas turun 1 persen ke level terendah empat bulan setelah kesepakatan akhir pekan yang menghentikan aktivitas program nuklir Iran. Kesepakatan itu menunda beberapa sanksi yang sebelumnya dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa di beberapa sektor ekonomi Iran untuk periode,enam bulan.

Perdagangan emas berjangka Comex AS dihentikan selama 20 detik pada pukul 01:02 waktu setempat oleh CME Group melalui mekanisme Stop Logic untuk mencegah pergerakan harga yang berlebihan. Dalam 10 menit sekitar jeda perdagangan, harga emas turun lebih dari $ 11 pada volume yang lebih tinggi dari rata-rata 5.400 lot. Emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik $ 2,90 pada $ 1,241.20 per ounce. Laporan ekonomi AS yang beragam tak banyak berpengaruh pada harga emas. Data menunjukkan kontrak pembelian rumah AS yang sebelumnya dimiliki mencapai titik terendah 10 - bulan pada bulan Oktober, tapi rebound yang kuat pada kegiatan sektor jasa awal bulan ini. Pemulihan parsial di pasar minyak mentah, yang telah jatuh 3 persen di sesi sebelumnya, mengangkat pasar dari posisi terendahnya. Brent crude futures berakhir turun 0,1 persen. Emas biasanya dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi. (brc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us