Gold Market Report, 27/11/2013




Tertekan data perumahan AS, emas jatuh hampir 1  persen
 
             New York, 26/11 (Reuters) – Emas turun hampir 1 persen pada Selasa, mundur dari satu minggu tertinggi yang tercatat di awal sesi, karena data aktivitas perumahan AS yang memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan segera memutuskan untuk mengurangi program stimulus pembelian obligasinya. Bullion berada di bawah tekanan setelah data menunjukkan izin untuk konstruksi rumah AS mencatat rekor tertinggi di dekat 5,5 tahun terakhir pada bulan Oktober, dan laporan lain menunjukkan bahwa indeks komposit S & P / Case Shiller harga rumah di 20 kawasan metropolitan melonjak 13,3 persen pada bulan September. Laporan-laporan menjadi tanda-tanda terbaru dari penguatan perekonomian, meskipun masih ada kendala pada kenaikan suku bunga KPR naik dan shutdown pemerintah secara parsial bulan lalu. Spot emas turun 0,9 persen pada level $ 1,241.24 per ounce pukul 03:05 WIB, setelah sebelumnya mencapai $ 1,256.49 pada awal perdagangan, tertinggi sejak 20 November. Emas berjangka AS mengungguli bullion dan ditutup naik 20 sen pada posisi $ 1,241.40 per ounce. Volume perdagangan berada di 282.600 lot, berdasarkan data Reuters, atau hampir dua kali lipat rata-rata 30-hari dari 156.000 lot dan sebagian besar didorong oleh rollover kontrak Desember- Februari menjelang pemberitahuan hari pertama kontrak bulan Desember pada hari Jumat.
Permintaan fisik Asia, yang biasanya menyediakan support untuk harga, telah gagal untuk meningkat seperti awal tahun ini ketika harga turun lebih dari $ 200 per ounce dalam dua hari, kata para dealer. Outflow dari reksadana emas terus berlanjut, dengan SPDR Gold Trust, exchange-traded fund (ETF) emas terbesar di dunia, kehilangan 3,30 ton pada hari Senin. Arus keluar dari ETF, sekitar 450 ton sepanjang tahun ini, telah memainkan peran besar dalam memberikan tekanan terhadap harga. (brc)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us