Index Market Report, 27/11/2013

                                                            Bursa Hong Kong berakhir flat

Hong Kong, AFP (26/11) – Bursa saham Hong Kong berakhir datar pada hari Selasa untuk hari kedua berturut-turut setelah merespon kinerja Wall Street. Indeks acuan Hang Seng merosot 3,17 poin menjadi 23,681.28 dengan nilai transaksi HK$67.44milyar ( $ 8,70 miliar ). Analis memperkirakan libur Thanksgiving pada akhir pekan di AS akan membuat perdagangan relatif tenang minggu ini, dengan pasar saham AS yang ditutup pada hari Kamis dan Jumat selama setengah hari. Indeks utama Wall Street berakhir sedikit berubah hari Senin setelah Dow dan S & P 500menembus level kunci pekan lalu. Dow Jones yang pecah diatas 16.000 untuk pertama kalinya pada Kamis lalu - berakhir naik 0,05 persen pada rekor harga tertinggi baru, sedangkan indeks S & P 500 merosot 0,13 persen namun tetap di atas level 1.800 sejak hari Jumat.

Nasdaq naik tipis 0,07 persen menjadi 3,994.57 tetapi tidak mampu untuk menahan tingkat intraday di atas 4.000, yang disentuh untuk pertama kalinya sejak tahun 2000. Saham perusahaan energi China, Sinopec turun 0,9 persen menjadi HK $ 2.26, HSBC naik 0,29 persen menjadi HK $ 86,70 dan Henderson Land naik 0,44 persen menjadi HK $ 45,80. Sementara itu, China Mobile gain 0,74 persen menjadi HK $ 81,65 dan Ping An Insurance of China merosot 0,21 persen menjadi HK $ 72,00. Pasar saham China ditutup turun 0,14 persen. Indeks Shanghai Composite turun 3,04 poin menjadi 2,183.07 dengan nilai transaksi 84,5 miliar yuan ( $ 13.9 milyar ). (brc)

                         Bursa Tokyo berakhir 0.67 persen lebih rendah karena rebound yen

Tokyo, AFP (26/11) – Bursa saham Tokyo kehilangan 0,67 persen pada hari Selasa, sehari setelah ditutup pada level tertinggi enam bulan karena reli dolar terhadap yen melempem, menekan saham-saham eksportir. Indeks acuan Nikkei 225 merosot 103,89 poin menjadi 15,515.24, sedangkan indeks Topix dari seluruh saham bagian pertama turun 0,52 persen, atau 6,59 poin menjadi 1,253.02. Saham-saham eksportir Jepang turun seiring reli dolar terhadap yen yang melempem. Greenback dibeli seharga ¥ 101,53 pada perdagangan sore di Tokyo, hampir datar dari posisi ¥ 101,51 di New York Senin sore, namun turun dari level tertinggi enam bulan di posisi ¥ 101,90 pada perdagangan Asia Senin kemarin. "Tingkat dollar adalah kunci untuk memprediksi Nikkei, tapi meski ada jeda dari tren pelemahan yen itu bisa mengundang aksi profit taking terutama setelah Nikkei reli belakangan in," ungkap Kenichi Hirano, analis pasar dari Tachibana Securities kepada Dow Jones Newswires. Nikkei telah naik sekitar 11 persen selama beberapa minggu terakhir dengan investor yang kini bernafsu untuk mengunci keuntungannya, kata para dealer. Saham Toyota turun 1,24 persen menjadi ¥ 6.350, Sony turun 1,75 persen menjadi ¥ 1.848, dan operator seluler, SoftBank kehilangan 0,47 persen menjadi ¥ 8.550. Mitsubishi UFJ Financial Group, bank terbesar Jepang naik 0,45 persen menjadi ¥ 663, sementara Mizuho Financial Group naik 0,46 persen menjadi ¥ 217. (brc)

                                            Saham AS sedikitmenguat, Nasdaq tembus 4000

New York, AFP (26/11) – Saham-saham AS sedikit berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa, namun Nasdaq melonjak melewati level kunci 4.000 untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir flat dengan keuntungan hanya 0,26 poin ke posisi 16,072.80, rekor tertinggi baru. Indeks komposit teknologi Nasdaq mengungguli, gain 23,18 poin (0,58 persen) pada level 4,017.75, penutupan di atas 4.000 untuk pertama kalinya sejak tahun 2000. S & P 500, ukuran luas dari pasar saham AS naik tipis 0,27 (0,01 persen)menjadi 1,802.75. Investor memiliki setumpuk data untuk ditimbang, termasuk laporan perumahan lebih baik dari perkiraan dan penurunan lebih lanjut pada kepercayaan konsumen. Izin bangunan rumah AS melonjak lebih dari yang diharapkan pada bulan Oktober ke level tertinggi dalam lima tahun terakhir berdasarkan laporan dari Departemen Perdagangan AS. Harga rumah di 20 kota terbesar dalam indeks S & P Case  Shiller naik 13,3 persen pada bulan September dari tahun lalu, melampaui estimasi rata-rata sebesar 13,0 persen. Tapi kepercayaan konsumen jatuh pada bulan November, menurut Conference Board, bukannya rebound dari penurunan bulan Oktober di tengah shutdown parsial pemerintah. (brc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us