Emas Berjangka Naik Seiring Gejolak Mata Uang Picu Permintaan Logam
Emas berjangka naik untuk pertama
kalinya dalam tiga sesi terakhir sejalan dengan penurunan mata uang di
emerging market yang memicu permintaan akan logam mulia sebagai safe
haven.
South Africa Reserve Bank secara mengejutkan menaikkan tingkat suku bunga acuannya pada hari ini, mengikuti bank sentral di emerging market dari Turki hingga Brazil yang telah melakukan pengetatan kebijakan moneter guna menopang mata uangnya. Pada pekan ini, Bloomberg memonitor mata uang di 20 emerging-market yang jatuh ke level terendahnya sejak April 2009.
Sementara di Comex, New York, emas berjangka untuk pengiriman bulan April diperdagangkan pada level $1,267.60 per ounce pukul 4:24 sore pada perdagangan elektronik pasca Federal Reserve menyatakan akan memangkas pembelian obligasi bulanannya sebesar $10 miliar menjadi $65 miliar.
Pada awal perdagangan, harga ditutup pada level 0.9% lebih tinggi pada level $1,262.20 per ounce, gain tertingginya untuk kontrak yang paling aktif sejak tanggal 23 Januari lalu. Logam turun 1.1% pada dua sesi sebelumnya.
Bullion turun 28% pada tahun lalu terkait kekhawatiran bahwa bank sentral akan mengurangi pembelian obligasi.
Perakn berjangka untuk pengiriman bulan Maret naik 0.3% ke level $19.552 per ounce. Pada bulan Januari, logam telah mengalami kenaikan sebesar 0.9%, menuju ke gain pertamanya dalam tiga bulan terakhir.
Sementara itu di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk bulan April turun 0.1% ke level $1,408.10 per ounce. Logam turun dalam empat sesi secara berturut-turut, penurunan tertinggi dalam enam pekan terakhir.
Palladium berjangka untuk pengiriman bulan Maret turun sebesar 0.7% kel level $711.15 per ounce. Harga turun dalam lima sesi secara berturut-turut, penurunan tertinggi dalam 11 pekan terakhir. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Komentar
Posting Komentar