Morgan Stanley pangkas target emas, 'tekanan masih ada'

Bloomberg, (22/01) - Morgan Stanley (MS) perkirakan emas untuk memperpanjang penurunannya tahun ini sejalan dengan keuntungan di pasar ekuitas yang akan mengurangi kebutuhan untuk aset haven dan pengetatan regulasi yang akan menurunkan selera investor terhadap risiko (risk appetite).

Peter Richardson dan Joel Derek, analis MS menulis dalam laporannya hari ini bahwa target emas untuk tahun 2014 akan turun sebesar 12 persen menjadi $ 1.160 per ounce dan untuk tahun 2015 berkurang  sebesar 13 persen menjadi $ 1.138. Emas tetap berada di bawah tekanan karena pemulihan ekonomi global dan meningkatnya risiko suku bunga yang lebih tinggi, tulis mereka.

Reli Bullion selama 12 tahun berakhir pada 2013 lalu karena otoritas moneter AS, Federal Reserve memutuskan untuk memangkas pembelian obligasi bulanan yang memicu kenaikan harga aset meskipun gagal untuk memicu kenaikan inflasi. Harga emas merosot hingga 28 persen pada tahun lalu, pencatatan penurunan tahunan terbesar sejak tahun 1981 silam. Proyeksi dari Morgan Stanley ini menambah perkiraan bearish untuk emas yang diberikan dari Goldman Sachs Group Inc hingga ABN Amro Group NV .

'Kinerja Harga akan terus menderita selama aset berisiko secara umum dan ekuitas AS pada khususnya terus menguat, menggarisbawahi kebutuhan manajer portofolio untuk menyimpan aset safe haven yang lebih sedikit,' tulis para analis. Ada 'akan ada tekanan lebih lanjut,' kata mereka.

Emas untuk pengiriman segera diperdagangkan pada posisi $ 1,243.18 pukul 12:23 siang di Singapura, setelah berada di rata-rata $ 1,410.89 pada tahun 2013 dan $ 1,668.75 pada tahun 2012. Indeks Standard & Poor 500 (Amerika) mencatat kenaikan tahunan terbesar sejak tahun 1997 selama tahun lalu sementara kepemilikan emas pada produk yang diperdagangkan di bursa (ETP) menyusut sebesar 33 persen, atau 869 metrik ton, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Proyeksi Goldman

Bullion akan jatuh ke $ 1.050 dalam 12 bulan ke depan karena bank sentral AS yang mengurangi stimulus moneternya, analis Goldman Sachs menulis dalam sebuah laporan pada 12 Januari lalu. Emas mungkin akan akhiri tahun 2014 di kisaran $ 1.000 per ons, berdasarkan perkiraan dari ABN pada 10 Januari lalu.

Aset di ETP emas akan mengalami kontraksi lebih lanjut sebesar 200 ton tahun ini dan 150 ton pada tahun 2015 mendatang, kata Morgan Stanley. Meskipun harga yang lebih rendah dapat meningkatkan permintaan fisik di China, namun hal tersebut tidak akan membalikkan penurunan harga yang dipicu oleh pengurangan posisi net-long (beli bersih) para investor di masa depan dan memangkas kepemilikan ETP emas nya, tulis Richardson dan Derek.

Peningkatan permintaan di China, yang mungkin akan menyusul India sebagai konsumen terbesar di dunia pada tahun lalu, membantu rebound emas dari level terendah enam bulan di $ 1,182.52 yang tercatat pada 31 Desember lalu. China mengimpor sebesar 1.017 ton emas dari Hong Kong dalam 11 bulan pertama tahun 2013, hampir dua kali lipat jumlah yang tercatat pada tahun 2012, berdasarkan data dari pemerintah Hong Kong.

Sementara itu, Federal Reserve akan bertemu tanggal 28-29 Januari mendatang untuk membahas kebijakan moneter lebih lanjut setelah bulan lalu memutuskan untuk memangkas pembelian obligasi bulanan seiring membaiknya ekonomi Amerika. Suku bunga acuan The Fed diperkirakan akan naik pada tahun 2015, menurut Olivier Blanchard, kepala ekonom dari Dana Moneter Internasional (IMF) kemarin.

Fixing (Penetapan Harga) London

Sebagian bank-bank sedang mempertimbangkan untuk merubah rancangan undang-undang terkait metode benchmark (acuan) dari patokan emas London yang sudah berlangsung selama berabad-abad, menurut orang dengan memiliki pengetahuan akan hal tersebut; ini terjadi setelah Deutsche Bank AG pekan lalu mengatakan akan menarik diri dari fixing untuk mempertimbangkan kembali bisnis komoditasnya. Regulator di London, Bonn dan Washington dalam beberapa bulan terakhir sedang melakukan penyelidikian bagaimana harga ditetapkan.

Analis dari Morgan Stanley mengatakan bahwa 'meningkatnya tekanan regulasi pada bank-bank investasi yang beroperasi di pasar komoditas, dengan pengurangan kegiatan spekulatif berskala besar juga telah semakin tercermin dalam harga emas lebih rendah' seiring menurunnya risk apetite.

Goldman memperkirakan penurunan lebih lanjut untuk harga emas tahun ini karena bank sentral AS terus mengurangi kebijakan moneter yang akomodatif, analis Jeffrey Currie termasuk dan Damien Courvalin menulis dalam laporan yang diterbitkan 12 Januari lalu. Sebelumnya di Oktober lalu Currie juga mengatakan bahwa emas akan mendapat 'slam dunk' penjualan untuk tahun ini.

Selain itu, Morgan Stanley juga menurunkan perkiraan perak untuk tahun 2014 sebesar 10 persen menjadi $ 19 per ounce, dan memangkas perkiraan tahun 2014 sebesar 13 persen menjadi $ 18,86, menurut laporan tersebut. (brc)


http://www.rf-berjangka.com/index.php/Morgan-Stanley-pangkas-target-emas-tekanan-masih-ada.html 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us