Emas mengalami kenaikan untuk pertama kalinya di New York dalam tiga hari terakhir, seiring merosotnya penjualan rumah AS yang menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa perekonomian melemah dari perkiraan, yang memicu permintaan safe haven untuk logam mulia.

Emas berjangka untuk pengiriman April naik sebanyak 0,5 persen untuk menetap di level $ 1,323.60 per ons pada pukul 1:37 siang di Comex New York. Pada 18 Februari, harga logam mulia naik menjadi $ 1,332.40, level tertinggi untuk kontrak yang paling aktif sejak 31 Oktober. Harga naik sebanyak 0,4 persen minggu ini, ini adalah kenaikan ketiganya secara beruntun.

Bullion jatuh pada dua sesi sebelumnya di tengah adanya indikasi Federal Reserve akan melanjutkan pemangkasan stimulusnya yang akan melemahkan permintaan untuk logam mulia sebagai nilai lindung inflasi. Risalah dari pertemuan bank sentral pada bulan Januari yang dirilis minggu ini mengisyaratkan para otoritas mendukung pemangkasan pembelian obligasi bulanan menjadi $ 65 miliar dari US $ 85 miliar.

Emas naik 70 persen dari bulan Desember 2008 sampai Juni 2011 seiring bank sentral memompa lebih dari $ 2 triliun ke dalam sistem keuangannya. Bullion jatuh sebanyak 28 persen pada tahun 2013 di tengah diredamnya inflasi dan reli dalam ekuitas.(yds)

Copy Source: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang