Emas Turun Tajam Dalam Empat Minggu Terakhir, Dolar Reli

Emas berjangka membukukan penurunan terbesarnya dalam hampir empat minggu terakhir pasca meningkatnya penjualan rumah baru di AS untuk lima tahun tertinggi yang mendorong optimisme dalam perekonomian, membatasi permintaan untuk logam mulia sebagai alternatif investasi.

Sementara Dolar menuju kenaikan terbesarnya dalam tiga minggu terakhir terhadap sejumlah 10 mata uang utama lainnya. Pembelian rumah baru mengalami kenaikan sebesar 9,6 persen menjadi 468.000 unit, melampaui diantara semua perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, data Departemen Perdagangan menunjukkan hari ini. Sebelumnya, emas mencapai level tertingginya selama 17-minggu terakhir.

Emas berjangka untuk pengiriman April turun sebanyak 1,1 persen untuk menetap di level $ 1.328 per ons pada pukul 1:45 siang di Comex di New York, penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 30 Januari. Sebelumnya, logam mulia naik ke level  $ 1,345.60, tertinggi sejak 30 Oktober lalu.

Federal Reserve telah mengurangi program pembelian obligasi sebesar $10 miliar per bulan yang jumlah pembeliannya menjadi $65 miliar. Harga Emas naik 70 persen dari Desember 2008 sampai Juni 2011 seiring bank sentral memompa lebih dari $ 2 triliun ke dalam sistem keuangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Emas telah reli sebesar 10 persen tahun ini. Pada 2013, logam mulia anjlok sebesar 28 persen, terbesar sejak 1981, di tengah reli ekuitas global dan inflasi diredam AS. Ketua The Fed Janet Yellen dapat mengulangi rencana untuk terus memangkas pembelian obligasi ketika dia memberi testimoninya besok.(yds)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang