Keprihatinan baru di emerging-market dongkrak Dolar

London - Dolar melonjak terhadap dolar Australia pada hari Kamis setelah pembacaan awal data manufaktur China dari ketakutan investor HSBC, sementara euro turun setelah data yang lemah dari perkiraan.

Investor mata uang bereaksi terhadap keprihatinan terbaru tentang pasar negara berkembang, dengan HSBC/Markit "flash" versi Index Pembelian Manger ( PMI ) bulanan China jatuh ke level terendah dalam tujuh bulan - menjadi 48,3 pada bulan Februari.

Dolar Australia terpukul dari suramnya data China, jatuh ke 89,84 sen AS dari 90,04 sen AS di akhir Rabu. Mata uang sering sensitif terhadap data dari China, yang merupakan pasar ekspor terbesar bagi Australia.

Hasil data juga menyeret sebagian besar saham Asia menjadi merah, seperti indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,2 %, indeks KOSPI Korea Selatan kehilangan 0,6 %, dan China Shanghai Composite turun 0,2 %.

Terhadap yen Jepang, dolar AS turun menjadi ¥ 102,09 dari ¥ 102,32 di akhir Rabu. Defisit perdagangan Jepang melebar lebih dari yang diharapkan menjadi ¥ 2.79 triliun ($ 27.2 miliar) pada bulan Januari, dibandingkan dengan bulan Desember sebesar ¥ 1,30 triliun, menurut data pada hari Kamis ini. Indeks Nikkei turun 2,2 % ditutup pada 14,449.18.

Sementara itu, indeks dolar ICE, yang melacak unit AS terhadap enam mata uang lainnya, naik menjadi 80,289 dari 80,191 di akhir Rabu. Indeks Dollar WSJ, sebuah indeks alternatif untuk kekuatan greenback terhadap sekeranjang luas dari mata uang saingan, beringsut lebih tinggi pada 73,66 dari 73,62.

Indeks dolar juga didukung oleh melemahnya euro, yang jatuh ke $ 1,3709 dari $ 1,3733 di akhir Rabu setelah Data PMI zona euro yang mengecewakan. Indeks kegiatan bulanan di sektor manufaktur dan sektor jasa zona euro 18-negara, jatuh ke 52,7 pada Februari dari 52,9 di bulan sebelumnya dan meleset dari estimasi FactSet untuk pembacaan di 53. Indeks tersebut terseret oleh pelemahan di Perancis, dimana data juga menunjukkan harga konsumen jatuh pada bulan Januari.

Dalam perdagangan valuta asing lainnya, poundsterling Inggris bergerak sedikit lebih rendah pada $ 1,6672, dibandingkan dengan $ 1,6681 di akhir Rabu.(frk)

Sumber : MarketWatch

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us