Emas Turun Tajam Dalam 6 Pekan Terakhir
Emas turun tajam dalam 6 pekan terakhir
akibat tanda-tanda meredanya ketegangan di Ukraina yang mengurangi
pemrintaan akan asset safe haven dan picu ekuitas reli.
Presiden Russia Vladimir Putin menyatakan bahwa dia tidak akan memecah belah Ukraina. Kekhawatiran bahwa ketegangan di Crimea akan mencuat kembali sehingga kemarin mendorong emas berjangka naik ke level 6 bulan tertingginya. Rilis data pada hari ini menunjukkan menurunnya inflasi AS dan stabilnya pasar rumah AS telah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas stimulus moneter pada pekan ini.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan April turun 1.3% ke level $1,355.40 per ounce pukul 10:05 pagi di Comex, New York, menuju penurunan tertajamnya untuk kontrak yang paling aktif sejak tanggal 30 Januari lalu. Kemarin harga mencapai level $1,392.60, level tertinggi sejak tanggal 9 September tahun lalu.
Emas telah mengalami kenaikan sebesar 13% sejauh tahun 20114 ini akibat ketegangan di Ukraina dan tanda-tanda pelambatan ekonomi China yang memicu kenaikan permintaan asset safe haven. Harga rebound dari penurunan tahunan tertajamnya sejak 1981 lalu meskipun Federal Reserve mengurangi pembelian asetnya atau yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Presiden Russia Vladimir Putin menyatakan bahwa dia tidak akan memecah belah Ukraina. Kekhawatiran bahwa ketegangan di Crimea akan mencuat kembali sehingga kemarin mendorong emas berjangka naik ke level 6 bulan tertingginya. Rilis data pada hari ini menunjukkan menurunnya inflasi AS dan stabilnya pasar rumah AS telah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas stimulus moneter pada pekan ini.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan April turun 1.3% ke level $1,355.40 per ounce pukul 10:05 pagi di Comex, New York, menuju penurunan tertajamnya untuk kontrak yang paling aktif sejak tanggal 30 Januari lalu. Kemarin harga mencapai level $1,392.60, level tertinggi sejak tanggal 9 September tahun lalu.
Emas telah mengalami kenaikan sebesar 13% sejauh tahun 20114 ini akibat ketegangan di Ukraina dan tanda-tanda pelambatan ekonomi China yang memicu kenaikan permintaan asset safe haven. Harga rebound dari penurunan tahunan tertajamnya sejak 1981 lalu meskipun Federal Reserve mengurangi pembelian asetnya atau yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Komentar
Posting Komentar