AS, Uni Eropa Desak Solusi Politik bagi Konflik di Libya
Kedutaan Besar AS dan misi diplomatik
Eropa di Tripoli prihatin dengan meningkatnya kekerasan di Libya,
sementara serangan seorang jenderal terhadap kelompok Islamis semakin
memecah belah negara itu.
Amerika Serikat, Uni Eropa, Perancis, Jerman, Italia dan Inggris mendesak solusi politis bagi konfrontasi di Libya dalam suatu pernyataan bersama yang dilansir hari Jumat di situs Kedutaan Besar Amerika di Internet.
Menurut pernyataan itu, semua pihak harus menyelesaikan semua perbedaan dengan cara-cara politik dan menahan diri dari penggunaan kekerasan.
Dalam pernyataan itu Libya juga didesak agar mengadakan pemilihan legislatif sesegera mungkin.
Jenderal Khalifa Hafar telah melancarkan serangan militer selama sepekan untuk menumpas milisi Islamis yang didukung parlemen Libya yang didominasi kalangan Islamis.
Kampanye tersebut mendapat dukungan dari para pejabat, tentara dan perwira militer, serta menjerumuskan Libya ke dalam ketidakpastian.
Jenderal pensiunan Khalifa Haftar menyebut dirinya sebagai seorang nasionalis yang melancarkan perang untuk menyelamatkan Libya dari ekstremis Islamis.
Pertempuran itu adalah salah satu yang terburuk di Libya sejak revolusi 2011 yang menggulingkan diktator yang telah lama berkuasa Moammar Gadhafi.
Sumber : VOA
Amerika Serikat, Uni Eropa, Perancis, Jerman, Italia dan Inggris mendesak solusi politis bagi konfrontasi di Libya dalam suatu pernyataan bersama yang dilansir hari Jumat di situs Kedutaan Besar Amerika di Internet.
Menurut pernyataan itu, semua pihak harus menyelesaikan semua perbedaan dengan cara-cara politik dan menahan diri dari penggunaan kekerasan.
Dalam pernyataan itu Libya juga didesak agar mengadakan pemilihan legislatif sesegera mungkin.
Jenderal Khalifa Hafar telah melancarkan serangan militer selama sepekan untuk menumpas milisi Islamis yang didukung parlemen Libya yang didominasi kalangan Islamis.
Kampanye tersebut mendapat dukungan dari para pejabat, tentara dan perwira militer, serta menjerumuskan Libya ke dalam ketidakpastian.
Jenderal pensiunan Khalifa Haftar menyebut dirinya sebagai seorang nasionalis yang melancarkan perang untuk menyelamatkan Libya dari ekstremis Islamis.
Pertempuran itu adalah salah satu yang terburuk di Libya sejak revolusi 2011 yang menggulingkan diktator yang telah lama berkuasa Moammar Gadhafi.
Sumber : VOA
Komentar
Posting Komentar