Dolar Pertahankan Kenaikan Dalam 200 Hari Moving Average; Aussie Turun

Dolar tetap lebih tinggi terhadap yen setelah mata uang AS rebound dari tingkat teknis kunci pada 200- hari moving average atau pergerakan rata-rata.

Greenback juga mempertahankan gain setelah rebound dalam saham mendorong selera investor terhadap risiko dan naiknya Treasury yields atau imbal hasil obligasi meningkatkan daya tarik aset AS. Dolar Australia turun terhadap sebagian besar rekan-rekan utama sebelum rilis data survei sektor swasta yang diperkirakan akan memberi sinyal bahwa sektor manufaktur terkontraksi untuk bulan kelima di China, mitra dagang terbesar di negara Pasifik Selatan.

Mata uang AS naik 0,1 persen ke level ¥ 101,46 pada 08:50 pagi di Tokyo dari kemarin, dan stagnan di level US$ 1,3685 per euro setelah naik 0,1 persen di New York. Yen diperdagangkan di level 138,79 per euro dari 138,74.

Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak greenback terhadap 10 mata uang utama, stagnan di level 1,009.49, setelah dua hari sebelumnya naik 0,2 persen.

Indeks S&P 500 naik 0,8 persen kemarin, rebound dari penurunan 0,7 persen pada sesi sebelumnya. Yield Treasury AS dengan tenor 10-tahun naik dua basis poin, atau 0,02 persen poin, menjadi 2,53 persen di New York.

Pembacaan awal indeks pembelian manajer (PMI) oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics hari ini mungkin akan menjadi 48,3 di bulan Mei, menurut estimasi rata-rata ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News. Hal tersebut akan menjadi bulan kelima untuk indeks manufaktur berada di bawah level breakeven point (BEP) dari 50, terpanjang sejak 2012.

Aussie tergelincir 0,2 persen ke level 92,36 sen AS. Aussie sempat menyentuh level 92,09 kemarin, yang merupakan terendah sejak 2 Mei.(frk)

Sumber : Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang