Kerry Sampaikan Ucapan Selamat pada Ukraina
Amerika menyampaikan ucapan selamat kepada Ukraina atas keberhasilan
pemilu presiden yang tampaknya dimenangkan oleh bilyuner Petro
Poroshenko.
Menteri Luar Negeri John Kerry hari Senin (26/5) mengatakan banyaknya jumlah pemilih dalam pemungutan suara hari Minggu menunjukkan bahwa rakyat Ukraina ingin hidup dalam negara demokrasi yang bernaung di bawah apa yang disebutnya sebagai �institusi Eropa�.
Dalam pernyataan hari Senin, Kerry memuji �keberanian� dan �ketabahan� para pemilih di beberapa bagian Ukraina Timur, di mana kelompok separatis pro-Rusia mencegah sebagian besar proses pemungutan suara.
Kerry mengatakan Amerika menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, serta mengecam �pendudukan dan upaya aneksasi� Krimea oleh Rusia. Ia menambahkan Amerika bertekad akan bekerjasama dengan Ukraina dan mitra-mitra lainnya guna menemukan resolusi damai bagi konflik itu.
Pemilu hari Minggu merupakan puncak dari demonstrasi anti-pemerintah bernuansa kekerasan yang dimulai akhir tahun lalu, penggulingan Presiden Viktor Yanukovych yang pro-Rusia dari kekuasaan, dan pengambilalihan Krimea � semenanjung di Ukraina yang sebagian besar warganya berbahasa Rusia.
Sumber : VOA
Menteri Luar Negeri John Kerry hari Senin (26/5) mengatakan banyaknya jumlah pemilih dalam pemungutan suara hari Minggu menunjukkan bahwa rakyat Ukraina ingin hidup dalam negara demokrasi yang bernaung di bawah apa yang disebutnya sebagai �institusi Eropa�.
Dalam pernyataan hari Senin, Kerry memuji �keberanian� dan �ketabahan� para pemilih di beberapa bagian Ukraina Timur, di mana kelompok separatis pro-Rusia mencegah sebagian besar proses pemungutan suara.
Kerry mengatakan Amerika menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, serta mengecam �pendudukan dan upaya aneksasi� Krimea oleh Rusia. Ia menambahkan Amerika bertekad akan bekerjasama dengan Ukraina dan mitra-mitra lainnya guna menemukan resolusi damai bagi konflik itu.
Pemilu hari Minggu merupakan puncak dari demonstrasi anti-pemerintah bernuansa kekerasan yang dimulai akhir tahun lalu, penggulingan Presiden Viktor Yanukovych yang pro-Rusia dari kekuasaan, dan pengambilalihan Krimea � semenanjung di Ukraina yang sebagian besar warganya berbahasa Rusia.
Sumber : VOA
Komentar
Posting Komentar