Harga Minyak WTI Mulai Melemah Perlahan

Harga minyak WTI pada perdagangan pekan lalu di Bursa Nymex terpantau mengalami pelemahan secara agregat sepekan. Pelemahan harga minyak jenis WTI pada pekan lalu didorong oleh memudarnya sentimen positif konflik Irak dan tekanan kuat dari data persediaan minyak oleh EIA.

Pergerakan harga minyak WTI pada pekan lalu terpantau mengalami tekanan kuat akibat tidak terganggunya aliran supply Irak akibat konflik di negara tersebut. Peningkatan harga secara signifikan pasca awal meletusnya konflik pemerintah Irak dengan ISIS akibat spekulasi akan terganggunya supply minyak , justru kini menjadi momok yang berimbas pada koreksi harga minyak secara signifikan. Terpantau harga minyak yang sebelumnya sempat berada di level $107/barrel kini terkoreksi hingga di kisaran bawah $105/barrel.
Walaupun tertekan oleh kondisi tidak terganggunya supply minyak Irak, harga minyak WTI sedikit mendapat sentimen positif dari perubahan kebijakan ekspor AS. Kebijakan baru pemerintah AS yang memperbolehkan ekspor kondensat dengan penyulingan seminimal mungkin membuat adanya potensi pengetatan supply minyak domestik AS.

Namun, dampak dari sentimen positif tersebut terpantau tidak dapat bertahan lama. Rilis data persediaan minyak oleh EIA pada Rabu, berdampak pada pelemahan sentimen tersebut. Data persediaan EIA yang menyatakan persediaan minyak AS bertambah hingga 1,74 juta barrel atau jauh diatas ekspektasi -1,6 juta barrel, membuat harga minyak WTI terus tergerus hingga penutupan akhir pekan.

Pada perdagangan pekan lalu di bursa Nymex, harga minyak WTI terpantau mengalami pelemahan secara agregat sepekan. Harga minyak WTI berjangka untuk kontrak Agustus 2014 turun hingga 1,02% dari level $106,83/barrel menjadi $105,74/barrel atau melemah $1,09/barrel.

Sedangkan untuk minyak jenis Brent yang juga diperdagangkan di Bursa Nymex, terpantau juga ditutup melemah secara agregat sepekan lalu. Harga minyak Brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 turun 0,95% ke tingkat harga $111,40/barrel atau melemah $1,07/barrel.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga minyak mentah masih akan cenderung untuk bergerak melemah pada perdagangan pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh pelemahan pengaruh konflik Irak yang diprediksi masih akan melanjutkan tekanan ke arah penurunan harga minyak pekan ini. Terkait pergerakan harga minyak pada pekan ini di Bursa Nymex, range normal minyak diprediksi akan berada di kisaran $103,5-$108,5 pada WTO dan $109,5-$114 pada Brent.

sumber: vibiznews.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang