Indeks Berjangka Asia Bervariasi Terkait Pelemahan Saham global; Rupiah Bergerak Naik

Indeks berjangka Asia bergerak bervariasi seiring saham AS dan Eropa melemah di tengah kekhawatiran gejolak di Ukraina bisa memacu sanksi internasional lebih lanjut terhadap Rusia. Rupiah Indonesia bergerak naik sebelum hasil pemilu akhir, sementara minyak mentah berada di dekat level tertinggi tiga pekan.

Indeks Nikkei 225 Stock Average berjangka di transaksikan 0,3% di atas level penutupan pada 18 Juli di pre-market Osaka setelah jatuh di Chicago, dan kontrak pada indeks Kospi Korea naik 0,2%. Indeks berjangka Standard & Poor 500 stagnan pada 08:17 pagi waktu Tokyo setelah Indeks melemah di AS di tengah pelemahan 0,2 % di Indeks MSCI All-Country World. Sementara Satu bulan ke depan rupiah menguat sebanyak 0,2%. Minyak di New York naik 0,1% berada pada level $ 104,65 per barel setelah kemarin melonjak sebanyak 1,4%.

Uni Eropa menteri luar negeri bertemu hari ini akan membahas mengenai sanksi terhadap Rusia di tengah kemarahan atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas wilyah udaraUkraina. Kepala bank sentral Australia berbicara di Sydney, Taiwan melaporkan tingkat pengangguran serta Indeks industri Jepang. Di AS, inflasi diproyeksikan tidak berubah pada 2,1% untuk Juni, sementara Apple Inc sampai McDonald corp serta Microsoft Corp akan merilis laporan laba.(yds)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us