Saham Eropa Turun untuk Hari Kedua setelah Konflik Ukraina Mendalam
Saham Eropa turun untuk hari kedua, memangkas kenaikan mingguan, di
tengah kekhawatiran bahwa konflik antara Ukraina dan Rusia semakin
mendalam. Indeks berjangka AS sedikit berubah, sementara saham Asia
menurun.
Saham Air France-KLM dan Deutsche Lufthansa AG turun setidaknya 1,5 persen masing-masing setelah mengatakan mereka akan menghindari jalur penerbangan di atas timur Ukraina. Saham Volvo AB terkoreksi 4,4 persen setelah membukukan laba kuartal kedua yang meleset dari perkiraan analis. Saham Ericsson AB mengalami kenaikan terbesar sejak Januari 2013 setelah membukukan margin laba kuartalan yang mengalahkan proyeksi.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,6 persen menjadi 337,6 pada pukul 8:09 pagi di London. Indeks ekuitas turun 0,9 persen kemarin setelah seorang pejabat Ukraina mengatakan bahwa separatis pro-Rusia menembak jatuh sebuah pesawat Malaysia Airlines di dekat timur kota Torez. Indeks tersebut masih naik 0,3 persen dalam minggu ini. Indeks Standard & Poor 500 berjangka tergelincir kurang dari 0,1 persen, sedangkan Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3 persen.(frk)
Sumber : Bloomberg
Saham Air France-KLM dan Deutsche Lufthansa AG turun setidaknya 1,5 persen masing-masing setelah mengatakan mereka akan menghindari jalur penerbangan di atas timur Ukraina. Saham Volvo AB terkoreksi 4,4 persen setelah membukukan laba kuartal kedua yang meleset dari perkiraan analis. Saham Ericsson AB mengalami kenaikan terbesar sejak Januari 2013 setelah membukukan margin laba kuartalan yang mengalahkan proyeksi.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,6 persen menjadi 337,6 pada pukul 8:09 pagi di London. Indeks ekuitas turun 0,9 persen kemarin setelah seorang pejabat Ukraina mengatakan bahwa separatis pro-Rusia menembak jatuh sebuah pesawat Malaysia Airlines di dekat timur kota Torez. Indeks tersebut masih naik 0,3 persen dalam minggu ini. Indeks Standard & Poor 500 berjangka tergelincir kurang dari 0,1 persen, sedangkan Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3 persen.(frk)
Sumber : Bloomberg
Komentar
Posting Komentar