Bursa Hong Kong Turun Pasca Investor Mengkaji Data Laba
Saham-saham Hong Kong turun, dengan indeks acuan tergelincir untuk hari
kedua, setela para investor mengkaji data pendapatan serta komentar dari
bank sentral global. Saham BYD Co. anjlok setelah memperkirakan
penurunan laba.
Saham BYD tergelincir 1,2 persen. Saham China Resources Gas Group Ltd. turun 9,7 persen setelah peringkat saham perusahaan tersebut diturunkan. China Petroleum & Chemical Corp, juga dikenal sebagai Sinopec, naik 2,5 persen setelah perusahaan refiner terbesar di Asia tersebut membukukan laba yang mengalahkan perkiraan.
Indeks Hang Seng turun 0,2 persen menjadi 25,065.73 pada istirahat perdagangan di Hong Kong. Indeks tersebut naik 0,6 persen pekan lalu, perdagangan mendekati level tertinggi enam tahun. Indeks Hang Seng China Enterprises, yang juga dikenal sebagai indeks H-share, kehilangan 0,1 persen hari ini ke 11,048.16.
Investor mengkaji rebound dalam indeks H-share sebanyak 20 persen dari terendah di bulan Maret sampai pekan lalu akan berlanjut setelah data kegiatan pabrik China hingga pertumbuhan kredit meleset dari estimasi, menekan para pembuat kebijakan untuk meningkatkan stimulus. Indeks diperdagangkan pada 7,7 kali estimasi laba pada penutupan terakhir dibandingkan dengan 11,6 untuk Indeks Hang Seng dan 16,8 pada indeks Standard & Poor 500.(frk)
Sumber : Bloomberg
Saham BYD tergelincir 1,2 persen. Saham China Resources Gas Group Ltd. turun 9,7 persen setelah peringkat saham perusahaan tersebut diturunkan. China Petroleum & Chemical Corp, juga dikenal sebagai Sinopec, naik 2,5 persen setelah perusahaan refiner terbesar di Asia tersebut membukukan laba yang mengalahkan perkiraan.
Indeks Hang Seng turun 0,2 persen menjadi 25,065.73 pada istirahat perdagangan di Hong Kong. Indeks tersebut naik 0,6 persen pekan lalu, perdagangan mendekati level tertinggi enam tahun. Indeks Hang Seng China Enterprises, yang juga dikenal sebagai indeks H-share, kehilangan 0,1 persen hari ini ke 11,048.16.
Investor mengkaji rebound dalam indeks H-share sebanyak 20 persen dari terendah di bulan Maret sampai pekan lalu akan berlanjut setelah data kegiatan pabrik China hingga pertumbuhan kredit meleset dari estimasi, menekan para pembuat kebijakan untuk meningkatkan stimulus. Indeks diperdagangkan pada 7,7 kali estimasi laba pada penutupan terakhir dibandingkan dengan 11,6 untuk Indeks Hang Seng dan 16,8 pada indeks Standard & Poor 500.(frk)
Sumber : Bloomberg
Komentar
Posting Komentar