Emas Naik Tajam dalam Dua Pekan Akibat Ketegangan di Ukraina Tingkatkan Permintaan

Emas naik tajam dalam lebih dari dua pekan terakhir karena meningkatnya ketegangan perbatasan antara Ukraina dan Rusia, meningkatkan permintaan logam mulia sebagai lindung nilai.

Presiden Rusia Vladimir Putin memulai pembicaraan hari ini dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko. Ukraina mengatakan bahwa 12 prajurit dan 200 pemberontak tewas dalam 24 jam terakhir.

Tahun ini, emas telah naik sebesar 6,9 persen terkait turbulensi geopolitik di wilayah Gaza, Irak dan Eropa Timur menambah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Konflik antara pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia telah menewaskan lebih dari 2.000 orang sejak Putin mencaplok Crimea pada Maret lalu.

Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,5 persen untuk menetap di level $1,285.20 per ons pada pukul 1:40 siang di Comex New York, kenaikan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 6 Agustus lalu. Volume perdagangan sebesar 21 persen di bawah level RSI 100 hari untuk hari ini, data yang dihimpun oleh Bloomberg menunjukkan.

Sementara itu, bullion telah merosot ke level terendahnya dalam dua bulan terakhir di level $1,273.40 pada 21 Agustus lalu, terkait kekhawatiran bahwa Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga acuannya lebih cepat dari yang diharapkan. Ketua Fed Janet Yellen mengatakan dalam sebuah forum di Jackson Hole, Wyoming, pada hari berikutnya bahwa jika kemajuan dalam pasar tenaga kerja "terus meningkat daripada yang diantisipasi," kenaikan suku bunga dapat dilaksanakan lebih cepat dari saat ini diharapkan, dan kenaikan lebih lanjut bisa lebih cepat. (izr)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang