Brent Rebound Dari Level 1-Pekan Terendah Terkait Manufaktur China; WTI Menguat

Brent naik dari level terendah dalam satu pekan terakhir pasca diluar perkiraan acuan manufaktur China, merupakan sinyal peningkatan permintaan dari China. West Texas Intermediate naik di New York.

Kontrak berjangka naik sebesar 0,5 persen di London. Indeks Manajer Pembelian awal dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economics berada di level 50,5 untuk September, dibandingkan dengan perkiraan rata-rata dari 50 yang di survei Bloomberg News dari analis dan pembacaan berda di level 50,2 untuk Agustus kemarin. Stok bensin AS kemungkinan turun untuk pekan kedua, menurut sebuah survei menunjukkan jelang rilis laporan Administrasi Informasi Energi besok.

Brent untuk pengiriman November naik sebesar 51 sen ke level $ 97,48 per barel di ICE Futures Europe exchange dan berada di level $ 97,37 pada pukul 12:13 siang waktu Seoul. Brent turun dari $ 1,42 ke $ 96,97 kemarin, merupakan penutupan terendah sejak 15 September kemarin. Volume semua berjangka yang diperdagangkan sekitar 32 persen di bawah RSI 100 hari. Harga brent telah turun sebesar 12 persen pada tahun ini.

WTI untuk pengiriman November naik sebesar 61 sen, atau 0,7 persen, ke level $ 91,48 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak berjangka untuk Oktober yang telah berakhir kemarin pasca turun sebesar 1 persen ke level $ 91,52, merupakan penutupan terendah untuk bulan depan sejak Mei 2013 lalu. Acuan minyak mentah AS berada di level $ 6,01 untuk Brent. (vck)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang