Dolar AS Melemah Antarkan Emas Berjangka Catat Kenaikan

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKAEmas berjangka mencatat kenaikan untuk kedua kalinya dalam tiga sesi karena mata uang dolar yang melemah dari level tertinggi dalam lima tahun terakhir, sehingga mendorong permintaan terhadap logam sebagai alat alternatif investasi.

Dolar turun sebanyak 0,2 terhadap sekumpulan10 mata uang utama pasca menyentuh level tertinggi sejak Maret 2009 silam. Sebelumnya bullion mencatatkan penurunan pasca sebuah laporan pemerintah menunjukkan perekonomian AS berkembang lebih dari yang diharapkan, sehingga meredam permintaan terhadap logam sebagai alat penyimpan nilai.

Emas turun dali level tertingginya sebesar 14 persen pada tahun ini, dan kepemilikan logam global dalam produk yang diperdagangkan di bursa pekan lalu turun ke level terendah sejak Mei 2009 silam, di tengah penguatan mata uang dolar karena membaiknya perekonomian AS. Sementara pertumbuhan perekonomian di laju yang lebih cepat mendukung keputusan Federal Reserve bulan lalu untuk menghentikan pembelian utang karena para pembuat kebijakan memantau kemajuan perekonomian saat ini sehingga dapat memutuskan kapan harus menaikkan tingkat suku bunga untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir.

Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 0,1 persen ke level $ 1,197.80 per ounce pukul 01:40 siang di Comex New York. Sementara sebelumnya logam turun sebesar 0,6 persen. Sedangkan bullion membukukan dua keuntungan mingguan pada 21 November lalu di tengah tindakan bank sentral dari China ke Jepang sampai Eropa untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya.

Produk domestik bruto(GDP) AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,9 persen pada kuartal ketiga, membatasi kenaikan enam bulan tertinggi dalam satu dekade terakhir dan melampaui perkiraan sebesar 3,3 persen dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom, menurut laporan pemerintah menunjukkan hari ini. (vck)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us