Ekonomi China Bakal Tekan IHSG

PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mendatar pada perdagangan saham selama sepekan. Minim sentimen di pasar modal membuat indeks saham tak mampu bergerak perkasa.

"Kalau dari pemerintah belum ada (sentimen). Masih sama seperti kemarin," kata Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (24/11/2014).

Dia menjelaskan, sekarang ini para pemodal tengah memantau efek dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dikhawatirkan, lanjut dia kenaikan harga sejumlah komoditas yang tinggi membuat daya beli masyarakat menjadi turun.

Pada perdagangan saham pekan ini, Oktavianus memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.060 dan resistance di lebel 5.143-5.180.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, laju indeks saham cenderung menurun pekan ini. Perlambatan ekonomi China menjadi beban IHSG.

"Masalah di China seperti harga properti turun, lalu kredit macet tertinggi sejak 2005. Berpeluang menjadi pemberat indeks minggu depan. Jadi sentimen di kawasan Asia nggak terlalu bagus," kata dia.

Dari dalam negeri, adanya kekhawatiran silang pendapat di DPR soal kenaikan BBM jadi perhatian para pemodal. Pasalnya, tutur dia alasan kenaikan BBM belum mencapai titik temu di tengah harga minyak dunia yang sedang menurun.

"Jadi cenderung back ke fundamental,"ujarnya.

Pada perdagangan saham selama sepekan, kata Hans indeks saham akan bergerak pada level support 5.070-5.050 dan resistance 5.140-5.200.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us