Minyak Mentah Melemah Di New York


PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA. Harga minyak melemah dikarenakan Arab Saudi yang merupakan eksportir terbesar di dunia mengisyaratkan tidak akan menyeimbangkan pasar dan prakiraan meningkatnya stok minyak mentah di AS mendorong spekulasi bahwa melimpahnya pasokan global akan terus bertahan.

Kontrak berjangka turun sebanyak 1,7% di New York. Pasokan dan permintaan dan "aturan ekonomi akan mengatur," Khalid Al-Falih, CEO dari Saudi Arabian Oil Co, mengatakan pada sebuah konferensi di Riyadh. Persediaan minyak mentah AS kemungkinan naik pada minggu ketiga sampai 23 Januari, survei Bloomberg News menunjukkan sebelum laporan pemerintah pada Rabu ini.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret turun sebanyak 78 sen menjadi $ 45,45 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 45,50 pada 11:25 pagi waktu Sydney. Kontrak naik $ 1,08 menjadi ditutup pada level $ 46,23 pada hari Selasa kemarin, kenaikan pertama dalam empat hari terakhir. Volume semua kontrak berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 67% di bawah rata-rata 100-hari.

Minyak Brent untuk pengiriman Maret naik $ 1,44, atau 3% menjadi $ 49,60 per barel di ICE Futures Europe exchange pada hari Selasa. Acuan minyak mentah Eropa mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $ 3,37 dibanding WTI.

Stok minyak mentah AS meningkat sebesar 12,7 juta barel pekan lalu, yang merupakan sektor industri yang didanai American Petroleum Institute mengatakan, menurut laporan di Twitter.(yds)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang