Minyak Tertahan dibawah level $50 Perbarel


PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA. Minyak bertahan di atas level $50 per barel pasca naik ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir karena investor menimbang prospek Arab Saudi untuk permintaan yang lebih besar terhadap stok minyak mentah AS yeng mencapai rekor tertingginya.

Minyak berjangka stagnan di New York pasca naik sebesar 3,5 persen pada hari Rabu, terbesar sejak 12 Februari lalu. Meningkatnya permintaan dan pasar telah berubah "tenang," kata Menteri Perminyakan Saudi Ali Al-Naimi. Persediaan minyak mentah AS naik lebih dari perkiraan menjadi 434.1 juta barel pekan lalu, level tertinggi dalam perkiraan mingguan yang dimulai pada Agustus 1982 lalu, menurut Badan Administrasi Informasi Energi.

Permintaan minyak dunia naik 2,2 juta barel per hari pada bulan Desember dari tahun sebelumnya, pertumbuhan terkuat dalam 18 bulan terakhir, Energy Aspects yang berbasis di London mengatakan pekan ini. Harga minyak tenggelam hampir 50 persen pada tahun 2014 lalu di tengah kelebihan pasokan minyak global meningkat seiring dengan Arab Saudi memimpin keputusan OPEC pada bulan November lalu untuk mempertahankan output.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April berada di level $50,68 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, turun 31 sen pukul 13:21 waktu Sydney. Kontrak naik $1,71 ke level $50,99 pada hari Rabu. Volume semua berjangka yang diperdagangkan sebesar 50 persen di bawah moving average 100-hari. (izr)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang