Saham Asia Terdongkrak Pasca Pernyataan Dovish Yellen
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA. Saham Asia menguat, mondar-mandir keuntungan di saham Amerika, sementara
obligasi AS juga naik pasca Ketua Federal Reserve Janet Yellen
mengisyaratkan tidak ada kenaikan suku bunga di Amerika Serikat sebelum
pertengahan tahun ini. Emas dan perak rally.
Indeks MSCI Asia Pacific Index naik sebesar 0,3 persen pukul 09:13 di
Tokyo, memperpanjang level tertingginya sejak September lalu. Saham
Korea naik, sementara ekuitas Jepang berfluktuasi. Indeks Standard &
Poor 500 berjangka mendatar pasca indeks catat rekor baru tertinggi.
Obligasi Australia tenor 10-tahun ikuti kenaikan Treasury, dengan imbal
hasil turun empat basis poin. Emas naik sebesar 0,4 persen, menghentikan
penurunan selama empat hari terakhir, seiring perak melonjak. Minyak AS
stabil di level $49,29 per barel pasca merosot tajam terpanjang sejak
Agustus lalu.
Ketua Fed Yellen mengatakan pada hari Selasa bahwa pergeseran bimbingan
dari bank sentral, yang telah berjanji untuk "bersabar" dalam menaikkan
suku bunga, akan sinyal ekonomi telah meningkat ke titik di mana
kenaikan bisa terjadi pada pertemuan apapun. perubahan dalam pedoman
kedepan seharusnya tidak dibaca sebagai indikasi bahwa komite akan tentu
meningkatkan kisaran targetnya dalam beberapa pertemuan mendatang,
katanya. Sebuah Indeks manufaktur swasta China akan dirilis hari seiring
dibukanya kembali perdagangan di lantai bursa China daratan melanjutkan
perdagangan hari rabu lalu Rabu pasca liburan Tahun Baru. AS juga akan
meng-update stok minyaknya.
Yellen menyampaikan kesaksian semi-tahunan sebelum Kongres AS pasca
rilis risalah dari pertemuan The Fed pada Januari lalu yang menunjukkan
beberapa pejabat telah berpendapat untuk menjaga suku bunga mendekati
nol untuk lebih lama di tengah risiko bagi perekonomian. Komite Pasar
Terbuka Federal (FOMC) menunjuk penguatan dolar, gejolak internasional
dari Yunani hingga Ukraina, dan pertumbuhan upah yang lambat seperti
melemahkan kasus untuk menaikan suku bunga untuk pertama kalinya sejak
2006 lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg
Komentar
Posting Komentar