Kecam keras eksekusi, Australia akan tarik dubes
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengecam keras eksekusi hukuman mati di Cilacap dan akan menarik duta besar.
"Australia menghormati sistem hukum Indonesia, kedaulatan Indonesia.
Tapi kami mengecam keras eksekusi ini. Makanya hubungan dengan Indonesia
tidak akan bisa sama lagi. Begitu proses yang terkait dengan Chan dan
Sukumaran selesai, kami akan menarik duta besar kami untuk konsultasi,"
kata Abbott, hari Rabu (29/04).
Sebelumnya, pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri Australia, Steven
Ciobo, mengutuk pelaksanaan eksekusi hukuman mati di Nusakambangan,
Cilacap, Jawa Tengah, Rabu dini hari (29/04).
Ciobo melalui akunnya di Twitter menyebut pelaksanaan eksekusi ini "penyalahgunaan kekuasaan".
Dari delapan yang menjalani hukuman mati, dua di antaranya adalah dua
warga negara Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, yang
dinyatakan terbukti bersalah dalam kasus narkoba pada 2006.
Sukumaran dan Chan menjadi dua warga Australia pertama yang dieksekusi
sejak warga Australia lain, Nguyen Tuong Van, dihukum gantung di
Singapura pada 2005 dalam kasus penyelundupan heroin, kata kantor berita
AFP.
Warga Australia mendukung dan berdoa untuk Andrew Chan dan Myuran Sukumaran di Sydney pada Selasa malam.
Pemimpin Partai Buruh yang beroposisi Bill Shorten dan Menlu bayangan
Tanya Plibersek mendesak pemerintah Australia untuk "mengeluarkan reaksi
keras" atas eksekusi tersebut.
"Sebagai sahabat dekat dan tetangga Indonesia, Australia sangat terluka
karena permintaan pengampunan dari kami tidak dihiraukan," demikian
pernyataan bersama yang mereka keluarkan.
"Sama sekali tidak bisa diterima bagi Indonesia untuk tetap melaksanakan
(eksekusi) sementara proses hukum yang penting belum selesai. Ini
menimbulkan pertanyaan tentang komitmen Indonesia untuk menegakkan
prinsip negara hukum."
Chan dan Sukumaran dieksekusi bersama beberapa terpidana lain di Nusakambangan.
Satu terpidana, Mary Jane Veloso, ditunda pelaksanaannya karena
permintaan pemerintah Filipina, setelah seseorang yang mengaku menjebak
Mary Jane Veloso untuk menjadi kurir narkoba, menyerahkan diri.
Source : bbc.co.id
Komentar
Posting Komentar