Saham Jepang Dibuka Melemah Menjelang Keputusan BOJ
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham Jepang turun menjelang keputusan kebijakan Bank of Japan (BOJ) dan
setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga terkait data ekonomi
terbesar dunia menunjukkan hampir tumbuh pada kuartal terakhir.
Indeks Topix turun 0,9 % ke level 1,613.12 pada pukul 09:01 pagi waktu
Tokyo karena pasar perdagangan dibuka kembali pasca liburan. Semua
kelompok industri kecuali 1 dari 33 kelompok industri mengalami
penurunan. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 1,1 % ke level
19,841.35.
Bank of Japan (BOJ) akan mempertahankan rekor stimulus pada hari Kamis
ini di Tokyo, menurut 32 dari 34 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.
Indeks Standard & Poor 500 merosot 0,4 % di New York pada hari Rabu,
pasca pejabat The Fed mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol,
The Fed mengatakan bahwa melemahnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal
pertama sebagian hampir terhenti karena "faktor sementara," dan mereka
mengharapkan pertumbuhan perekonomian dapat tumbuh kembali.
Pembuat kebijakan The Fed mengatakan akan meningkatkan suku bunga ketika
mereka melihat membaiknya pasar tenaga kerja dan tingkat inflasi "cukup
yakin" akan kembali ke target sebesar 2 % dari waktu ke waktu. Mereka
mengatakan keputusan mereka akan ditentukan oleh data terbaru. Produk
domestik bruto (PDB) AS diperluas 0,2 %kuartal terakhir pada basis
tahunan, mengikuti pertumbuhan ekonomi sebesar 1 % menurut perkiraan
oleh para ekonom.
Kontrak berjagka E-mini pada Indeks S&P 500 turun 0,1 %.
Sekitar 330 perusahaan yang terdaftar di Indeks Topix melaporkan laba
perusahaan pada minggu ini, menurut data yang dikumpulkan oleh
Bloomberg. Mereka merilis laba pada Kamis ini termasuk perusahaan Sony
Corp, Murata Manufacturing Co, Nitto Denko Corp, Fujitsu Ltd, Japan
Tobacco Inc, Nomura Holdings Inc, penerbangan, perusahaan pelayaran dan
bir.
Produksi industri Jepang turun 0,3 % pada bulan Februari hingga Maret,
melebihi perkiraan analis untuk kontraksi sebesar 2,3 %, data
menunjukkan di Tokyo pada hari Kamis. (knc)
Sumber : Bloomberg
Komentar
Posting Komentar