Minyak Turun Setelah Yunani Menutup Bank Di tengah Berakhirnya Bailout
Minyak mentah turun untuk hari keempat karena investor mencari
perlindungan aset haven di tengah meningkatnya kekhawatiran penolakan
Yunani untuk memotong kesepakatan dengan kreditur internasional yang
akan mengakibatkan keluarnya negara tersebut dari euro zone.
Minyak berjangka turun sebanyak 1,7% di New York sementara euro melemah
terhadap dolar setelah keputusan Perdana Menteri Alexis Tsipras untuk
meminta referendum bailout mendorong nasabah untuk memulai penarikan
uang. Para diplomat yang sedang berada di Wina berada dekat dengan
kesepakatan untuk mengekang program nuklir Iran, menurut kepala
kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini.
Reli minyak telah goyah dalam bulan ini di tengah spekulasi bahwa
berlimpahnya pasokan global akan bertahan setelah kenaikan harga memacu
pemulihan produksi. Iran, anggota kelima terbesar OPEC, diperkirakan
dapat melakukan ekspor dua kali lipat dari sekitar 1 juta barel per hari
dalam waktu enam bulan jika sanksi internasional dicabut.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus turun
sebanyak $ 1 menjadi $ 58,63 per barel di perdagangan elektronik New
York Mercantile Exchange, dan berada di level $ 58,83 pada pukul 10:09
pagi waktu Sydney. Sementara kontrak turun 7 sen menjadi $ 59,63 pada
hari Jumat yang lalu. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah
sekitar 995 di atas rata-rata 100 hari. Harga WTI telah turun 2,5% dalam
bulan ini.
Brent untuk pengiriman bulan Agustus kehilangan 69 sen, atau 1,1%, ke $
62,57 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange. Harga turun 4,6%
pada bulan Juni. Minyak mentah acuan Eropa lebih besar $ 3,80 terhadap
WTI.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak greenback terhadap 10 dari
rekan-rekan utama, naik 0,5%, membuat harga komoditas dalam mata uang AS
kurang menarik.(frk)
Sumber: Bloomberg
Komentar
Posting Komentar