Harga Emas Anjlok ke Titik Terendah Dalam 5 Tahun, Kapan Naik Lagi?
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Jakarta -Senin awal pekan ini, harga emas sempat jatuh 3%, atau penurunan harian terbesar sejak September 2013.
Harga spot emas turun 0,8% ke US$ 1.092,4 per ounce, setelah sempat menyentuh level terendah dalam 5 tahun di US$ 1.086,9 per ounce. Harga kontrak emas untuk pengiriman Agustus turun US$ 12 menjadi US$ 1.091,5 per ounce.
Analis Komoditi PT Millenium Penata Futures Suluh Adil Wicaksono menilai, kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan bagi investor yang memiliki portofolio emas. Penurunan tajam harga emas tersebut di luar ekspektasi para analis.
"Sangat mengkhawatirkan untuk investor yang pegang emas. Ini di luar ekspektasi," katanya kepadadetikFinance, Kamis (23/7/2015).Suluh menjelaskan, penyebab utama penurunan harga emas ini akibat santernya isu kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Para analis menangkap sinyal Gubernur The Fed Janet Yellen bahwa suku bunga AS akan dinaikkan pada September 2015 Investor tentu mencari instrumen investasi yang lebih aman dan menguntungkan.
Penurunan tajam harga emas ini pernah terjadi di tahun 2011. Saat itu, kondisinya juga hampir sama, Yunani melakukan bailout.
Bedanya, saat itu investor tidak lari meninggalkan emas, karena tidak ada isu naiknya suku bunga The Fed."2011 itu ketika Yunani bailout pertama kali, orang malah larinya ke emas, sekarang tidak karena mereka tidak mau ambil risiko pegang emas, jadi memilih dolar AS," sebut dia.
Jika suku bunga AS jadi dinaikkan pada September 2015, tidak menutup kemungkinan orang-orang akan berburu dolar AS dan emas semakin ditinggalkan."Otomatis orang semakin giat mengoleksi dolar AS," katanya.
Kemarin, Suluh menyebutkan, harga emas bergerak di kisaran US$ 1.102-1.109 per troy ounce dan telah menyentuh level support di tahun ini di angka US$ 1.105 per troy ounce"Jika The Fed jadi naik September ini, ada potensi harga emas ke US$ 998 per troy ounce, ini support baru, angka psikologis baru," terang dia.
Namun demikian, Suluh melihat, masih ada potensi penguatan harga emas jika suku bunga AS tidak jadi dinaikkan tahun ini.Harga emas diperkirakan bisa naik ke level US$ 1.200 per troy ounce.
"Bisa rebound di US$ 1.200 per troy ounce, itu paling mentok, best price tahun ini kalau The Fed nggak jadi naik," kata Suluh.
sumber: finance.detik.com
Komentar
Posting Komentar