Emas Terabaikan Terkait Fokus Investor Pada The Fed


Minggu ini gejolak di pasar global berpengaruh kecil untuk membawa orang kembali pada emas terkait investor yang mengabaikan daya tarik logam sebagai save haven, tetapi sebaliknya, lebih melihat kepada prospek suku bunga AS yang lebih tinggi.

Emas berjangka di New York turun untuk hari ketiga berturut-turut, atau yang terpanjang bulan ini, bahkan karena kekhawatiran pertumbuhan global hingga mendorong penurunan terbesar ekuitas global dalam empat tahun terakhir. Citigroup Inc memangkas perkiraan untuk emas, perak dan logam lainnya, dan investor menarik investasi mereka dari produk yang diperdagangkan di bursa yang didukung oleh emas untuk pertama kalinya dalam lima hari.

Pedagang menetapkan harga di hampir 50 persen kemungkinan bahwa The Fed akan mulai melakukan pengetatan kebijakan moneternya pada akhir tahun. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi membatasi daya tarik emas karena logam tersebut tidak membayar bunga atau menawarkan pengembalian, tidak seperti aset bersaing lainnya. Emas menuju penurunan tahunan ketiganya langsung setelah beberapa investor kehilangan kepercayaan pada logam sebagai penyimpan nilai.

Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 1,2 persen untuk menetap di $ 1,124.60 per onsnya pada 1:46 di Comex, New York. Harga tersebut turun 1,8 persen pada dua sesi sebelumnya.

Harga memangkas penurunan setelah Presiden New York Fed William Dudley mengatakan, kasus untuk menaikkan suku bunga pada bulan September kurang menarik karena perkembangan keuangan dan pasar internasional. Beberapa analis sekarang berfokus pada Oktober untuk kenaikan suku bunga.

Investor menarik kembali spekulasi pada reli. Empat pilihan yang paling banyak diperdagangkan pada hari Selasa kemarin mengalami penurunan sekitar 20 persen. Kontrak dengan lima pemilik volume tertinggi memberikan investor hak untuk membeli emas berjangka November di $ 1.125, harga untuk opsi tersebut lebih dari dua kali lipat pada minggu ini.

Perak berjangka turun 3,9 persen menjadi $ 14,078 per ons di Comex, setelah menyentuh $ 13,95, atau yang terendah sejak Agustus 2009. Harga turun 9,5 persen selama empat sesi, atau merupakan penurunan terbesarnya sejak Juni 2013.

Paladium melemah untuk hari keempat, turun sebesar 3,7 persen menjadi $ 519,20 per ons di New York Mercantile Exchange, terendahnya sejak September 2010. Di Afrika Selatan, produksi tambang platinum dan logam lainnya, termasuk paladium, melonjak sebesar 84 persen dari tahun sebelumnya pada bulan Juni lalu, di tunjukan oleh data resmi Selasa kemarin. Negara ini merupakan produsen paladium terbesar dunia setelah Rusia. Platinum naik di Nymex.(mrv)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang