Minyak Rebound ditengah Reli Saham Asia Sementara Pasokan Minyak AS Turun


Minyak naik seiring reli saham Asia sementara rilis data pemerintah menunjukan bahwa cadangan minyak mentah turun di negara pengkonsumsi minyak terbesar di dunia.

Minyak berjangka naik sebanyak 2,5 persen di New York, menyusul kenaikan dalam ekuitas dan komoditas termasuk tembaga dan jagung. Stok minyak mentah turun 5,45 juta barel menjadi 450.8 juta barel pada pekan lalu, menurut laporan dari Badan Administrasi Informasi Energi kemarin, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan sebesar 1,45 juta barel dalam survei Bloomberg. Produksi minyak turun ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan terakhir.

Harga minyak berfluktuasi di bawah $40 per barel pekan ini karena kekhawatiran atas melambatnya permintaan di China memicu volatilitas di pasar global. Harga minyak tealh turun lebih dari 35 persen dari level penutupan tertingginya tahun ini pada bulan Juni lalu di tengah spekulasi melimpahnya pasokan minyak dunia akan berkepanjangan. Anggota OPEC mempertahankan tingkat produksi sedangkan persediaan AS tetap berada di sekitar 90 juta barel di atas lima tahun rata-rata musiman.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik sebanyak 97 sen menjadi $39,57 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $39,41 pukul 03:16 waktu Sydney. Kontrak WTI turun 71 sen menjadi $38,60 pada hari Rabu. Volume semua perdagangan berjangka sekitar 86 persen di atas SMA 100 hari. Harga minyak WTI telah turun sebesar 26 persen tahun ini. (izr)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang