Saham Eropa Turun Seiring Rebound Yang Hanya Sementara


Bahkan hari terbaik sejak 2011 tidaklah cukup untuk membalikkan keadaan saham Eropa, yang kembali melemah hari ini.

Investor telah berurusan dengan keadaan yang berliku-liku di minggu ini, karena saham Eropa untuk pertama kalinya mengalami penurunan terbesar sejak krisis keuangan, sebelum reli kemarin pasca pemangkasan suku bunga yang dilakukan China. Pengumuman pada penutupan hari menyatakan bahwa Monsanto Co telah meninggalkan upaya untuk memperoleh Syngenta AG hingga membawa penurunan pada saham perusahaan Swiss sebesar 18 persen, atau merupakan yang terendah pada indeks Stoxx Europe 600.

Indeks acuan untuk ekuitas Eropa turun1,8 persen pada penutupan perdagangan. Indeks tersebut rebound sebesar 0,2 persen sebelumnya dari penurunan 2,7 persen setelah laporan menunjukkan bahwa data barang yang tahan lama melampaui perkiraan. Optimisme tersebut terbukti singkat.

Aksi selloff global yang dipicu oleh devaluasi mata uang China pada 11 Agustus lalu dipercepat diawal pekan ini, membuat koreksi berkelanjutan untuk indeks Stoxx 600 dan membawa indeks DAX Jerman ke Bear Market. Indeks saham Eropa mengalami penurunan sebesar 12 persen pada Agustus ini, berada pada jalur untuk bulan terburuknya sejak 2008.

Indeks Pasar Swiss mencatat penurunan terbesar di antara indeks Eropa Barat lainnya pada Rabu, karena terbebani oleh rekor penurunan saham Syngenta. Sementara saham Transocean Ltd juga memberikan kontribusi, dengan penurunan 8 persennya.

Saham Paddy Power Plc dan Betfair Group Plc masing-masing reli sebesar 20 persen pasca spekulasi merger kedua perusahaan tersebut. Saham Abengoa SA melonjak 18 persen, atau merupakan kenaikan empat harinya ke 55 persen. Perusahaan energy Spanyol yang telah diperbaharui melonjak kemarin setelah laporan peningkatan modal yang direncanakan akan mencakup Kelas saham A, yang memiliki hak suara lebih.(mrv)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us