Saham Asia Menguat ditengah Reli Saham AS Pada Akhir Perdagangan

Para investor Asia mengambil keuntungan dari reli saham AS pada akhir jam perdagangan kemarin, dengan saham berjangka pada indeks dari Jepang hingga Australia sinyal keuntungan seiring mendekati penutupan kuartalan terburuk untuk ekuitas global sejak 2011.

Indeks Nikkei 225 Stock Average berjangka meramalkan rebound sebesar 1,7 persen, yang meluncur ke level terendah sejak Januari lalu Selasa kemarin di tengah aksi jual ekuitas Asia melebar karena kekhawatiran perlambatan China menahan di pasar sekali lagi. Tembaga berjangka rally, sementara minyak mentah turun karena para pedagang melihat ke depan terkait data persediaan AS yang akan dirilis hari ini waktu New York. Yen menguat jelang rilis laporan perdagangan ritel Jepang dan output pabrik.

Dengan saham di Asia menuju kuartal terburuk sejak runtuhnya Lehman Brothers Holdings Inc, liburan selama lima hari yang dimulai hari Kamis di China akan menahan penurunan dari negara yang telah terkena dampak dari krisis global sejak mendevaluasi mata uangnya Agustus lalu. Sementara lonjakan kepercayaan konsumen membantu saham AS menghapus kerugian, volatilitas tersirat tetap hampir dua kali lipat rata-rata selama tahun lalu karena ketidakpastian atas China dan langkah selanjutnya Federal Reserve membuat para investor gelisah.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,1 persen pukul 8:02 pagi waktu Tokyo. Saham acuan AS membalikan penurunan sebanyak 0,5 persen pada akhir perdagangan Selasa naik 0,1 persen. Yen sedikit berubah pada level 119,80 per dolar pasca naik 0,7 persen dalam dua hari terakhir, membantu mata uang Jepang menjadi pemain terbaik di antara sebagian besar mata uang utama dalam tiga bulan terakhir. Tembaga berjangka naik 0,3 persen, minyak AS jatuh 0,7 persen pasca naik Selasa.

Aksi jual saham bioteknologi dan saham teknologi terus di AS, mengirimkan Indeks Russell 2000 merosot terpanjang sejak 2006 lalu dan menekan Indeks Nasdaq Composite pada bulan Agustus. Obligasi imbal hasil tenor Sepuluh tahun naik, obligasi imbal hasil tenggelam ke terendah dalam satu bulan terendah.

Kontrak pada indeks Australia S & P / ASX 200 naik 0,9 persen di sebagian besar perdagangan terakhir, sementara kontrak pada indeks Hong Kong Hang Seng dan indeks Hang Seng China Enterprises naik setidaknya 0,7 persen. Indeks FTSE A50 China berjangka naik sebesar 0,6 persen menyusul penurunan 2 persen pada indeks Shanghai Composite pada hari Selasa. Pasar saham Korea Selatan kembali melanjutkan perdagangannya hari ini pasca liburan selama dua hari. (izr)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us