Emas Berjangka Sedikit Berubah seiring Investor Nantikan Sinyal Fed

Emas sedikit berubah setelah mencapai level terendah dalam satu minggu seiring investor menunggu sinyal pada apakah Federal Reserve akan meningkatkan suku bunga tahun ini.

Fed fund futures menunjukkan terdapat kesempatan 30 persen bahwa suku bunga akan meningkat pada bulan Desember, sementara analis di Goldman Sachs Group Inc mengatakan Fed mungkin akan menaikkan suku bunga pada akhir tahun dengan lebih dari 100 basis poin dari kenaikan selepas 2016. Suku bunga yang lebih tinggi mengekang daya tarik emas karena tidak menawarkan bunga ataupun imbal hasil.

Bullion naik pekan lalu ke level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan menyusul perlambatan ekonomi dari Cina sampai Eropa melemahkan spekulasi bahwa Fed akan segera mengetatkan kebijakan moneter. Laporan minggu ini menunjukkan menguatnya pasar perumahan AS menghidupkan kembali kekhawatiran di antara beberapa investor bahwa Fed akan mempertimbangkan jika perekonomian cukup kuat untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi. Pembuat kebijakan bertemu pekan depan dan akan bertemu lagi pada bulan Desember.

Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,1 persen untuk menetap di level $ 1,166.10 per ounce pada pukul 1:52 siang waktu New York di Comex, setelah menyentuh level $ 1,161.40 per ounce, yang merupakan terendah sejak 13 Oktober

sebelumnya Logam jatuh imbas dari lonjakan dolar yang mengkikis permintaan untuk logam sebagai aset alternatif.

Holdings pada produk yang diperdagangkan di bursa didukung oleh emas naik untuk kedelapan kalinya dalam sembilan sesi, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg pada hari Rabu. Aset meningkat 0,3 metrik ton menjadi 1,545.3 ton, yang tertinggi sejak 24 Juli.

Perak untuk pengiriman Desember naik 0,8 persen ke level $ 15,837 per ounce. Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Januari naik 0,6 persen ke level $ 1,012.90 per ounce, dan paladium untuk pengiriman Desember naik 1,2 persen ke level $ 685,60 per ounce. (sdm)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang