Emas Raih Gain Pertama dalam Empat Sesi Seiring Dolar Melemah

Emas menghentikan penurunan terpanjang dalam tiga minggu seiring melemahnya dolar, meningkatkan daya tarik logam sebagai investasi alternatif.

Indeks Bloomberg Dollar Spot jatuh, mengakhiri reli terpanjang indeks tersebut sejak Januari, seiring para pedagang menunggu keputusan Federal Reserve pada apakah akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Pembuat kebijakan bertemu pekan ini, dan pedagang menempatkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Desember di 36 persen. Suku bunga yang lebih tinggi mengekang daya tarik emas karena ketidakmampuannya menawarkan imbal hasil atau bunga.

Emas menuju kenaikan bulanan terbesar sejak Januari seiring tanda-tanda tidak meratanya pertumbuhan ekonomi AS dan tidak stabilnya ekspansi luar negeri memacu spekulasi bahwa Fed akan menunggu kepastian yang bahwa ekonomi dapat menahan pengetatn kebijakan moneter. Bullion memperpanjang gainnya setelah sebuah laporan pemerintah hari Senin menunjukkan pembelian rumah baru di AS merosot pada bulan September ke level terendah dalam 10-bulan.

Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,3 persen untuk menetap di level $ 1,166.20 per ounce pada pukul 1:50 siang waktu New York di Comex, mengakhiri tiga penurunan berturut-turut yang merupakan penurunan terpanjang sejak 1 Oktober. Perdagangan pada hari Senin 38 persen di bawah 100-hari rata-rata untuk saat ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Perak berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,5 persen ke level $ 15,905 per ounce di Comex. Di New York Mercantile Exchange, paladium untuk pengiriman Desember turun 1,4 persen ke level $ 683,90 per ounce, sementara platinum berjangka untuk pengiriman Januari turun 0,4 persen ke level $ 997,50 per ounce. (sdm)

Sumber: Bloomberga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us