Minyak Stabil Pasca Data Kilang Minyak Picu Gain Terbesar dalam 8 Minggu

Minyak stabil menyusul reli terbesar dalam delapan minggu di New York seiring fokus bergeser dari kenaikan permintaan kilang US ke prospek gain suku bunga AS tahun ini.

Berjangka beringsut 0,3 persen lebih tinggi setelah melonjak 6,3 persen kemarin. Penyuling AS mendorong tingkat operasi mereka pekan lalu, menurut laporan Energy Information Administration, Rabu. Spekulasi Federal Reserve akan bergerak untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya melonjak menjadi 50 persen dari sekitar 32 persen pekan lalu, berdasarkan harga futures, setelah para pejabat mengisyaratkan mereka siap untuk melakukan pengetatan. Data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Amerika melambat pada kuartal terakhir.

Minyak gagal untuk mempertahankan keuntungan di atas $ 50 per barel awal bulan ini seiring melimpahnya pasokan global menunjukkan sedikit tanda pada pelonggaran waktu dekat. Stok minyak mentah AS lebih dari 100 juta barel di atas lima tahun rata-rata musiman, data EIA menunjukkan. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak terus memompa di atas kuota dan Badan Energi Internasional memperkirakan surplus akan tetap terjadi setidaknya sampai pertengahan 2016.

West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember naik 12 sen untuk ditutup pada level $ 46,06 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan penutupan tertinggi sejak 16 Oktober. Kontrak naik $ 2,74 pada hari Rabu, kenaikan terbesar sejak 31 Agustus. Volume semua berjangka yang diperdagangkan yakni 3,2 persen di atas rata-rata 100-hari pada pukul 02:56 siang waktu New York.

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang