Saham Asia Lanjutkan 2 Bulan Tertingginya Ditengah Pemangkasan Suku Bunga China

Saham Asia menguat setelah bank sentral China memangkas suku bunga acuannya, sehingga meningkatkan upaya untuk meredam perlambatan ekonomi.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% menjadi 136,15 pada 09:00 pagi di Tokyo setelah penutupan Jumat di tertingginya sejak 19 Agustus. Indeks tersebut naik 9,7% bulan ini hingga akhir pekan lalu karena investor mendorong kembali harapan untuk ksuku bunga AS dan bank sentral mengisyaratkan langkah-langkah lebih lanjut akan diberlakukan untuk mencegah pelemahan pertumbuhan ekonomi. China mengatakan akan memangkas suku untuk keenam kalinya dalam satu tahun.



Satu tahun suku bunga pinjaman China memangkas sebesar 4,35% dari 4,6%, Bank Rakyat China mengatakan di situsnya pada hari Jumat, sementara suku bunga deposito satu tahun akan jatuh ke 1,5% dari 1,75%. Persyaratan cadangan untuk semua bank turun sebesar 50 basis poin, dengan pengurangan 50 basis poin tambahan untuk beberapa lembaga.

Partai Komunis China bertemu hari Senin untuk memetakan blueprint untuk 2016-2020 dalam perekonomian guna menghadapi era pertumbuhan sub-7% untuk pertama kalinya sejak Deng Xiaoping membuka China ke dunia luar pada akhir tahun 1970.

Bank of Japan dan Federal Reserve akan memutuskan kebijakan moneter pekan ini karena bank sentral di seluruh dunia berusaha untuk menghidupkan kembali perlambatan pertumbuhan global serta semangat inflasi. Pedagang melihat peluang sebesar 6% untuk kenaikan suku bunga The Fed pekan ini, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg berjangka.

Kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,1%. Indeks S & P 500 naik 1,1% pada hari Jumat untuk memangkas kenaikan mingguan keempatnya di tengah laba yang lebih baik dari estimasi.(yds)

Sumber: Bloomberg
Indeks Topix Jepang naik 1,2%. Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,3% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4%. Pasar Selandia Baru ditutup untuk liburan, sementara pasar di Hong Kong dan China belum dibuka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us