Dollar Cenderung Stabil

Dolar AS hampir tidak berubah terhadap yen dan euro pada perdagangan Asia hari Jumat, seiring investor menahan diri dari mengambil posisi yang kuat di tengah kurangnya insentif segar.



Pertarungan pembelian dolar oleh importir Jepang dan investor institusi menjelang tiga hari akhir pekan di Jepang menyebabkan dolar menguat sebentar tadi.

Namun mata uang AS itu mayoritas terlacak melemah sejak awal pekan ini, menyusul investor menyesuaikan posisi dollar mereka. Dengan kurangnya isyarat perdagangan yang segar, banyak investor yang beranjak dalam keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga jangka pendek pada bulan Desember, namun masih merasa skeptis tentang laju pengetatan moneter setelahnya.

Mata uang AS sedikit menguat terhadap euro yang melmeah untuk level $ 1,0722 pada tengah hari dari level $ 1,0733 akhir Kamis. Euro berada di level ¥ 131,64 dari level 131,87 ¥.

Dalam perdagangan mata uang lain, dolar Australia, lebih tinggi terhadap yen setelah mencapai level tertinggi satu bulan mereka dari level ¥ 88,44 semalam di tengah meluasnya penjualan dolar. Dolar Australia berada di level ¥ 88,48 dari level 88,36 ¥ pada tengah hari setelah kenaikannya diakhiri di level ¥ 88,62.

WSJ Dollar Index, indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,04% pada level 90,06. (sdm)

Sumber: MarketWatch
Dollar berada di level ¥ 122,75 setelah sempat menduduki level ¥ 123,06 pada perdagangan pagi. Level itu dibandingkan dengan ¥ 122,86 pada Kamis malam di New York.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us